REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB mengatakan lebih dari 500 kasus pemerkosaan dilaporkan terjadi di lima klinik di wilayah Tigray, Ethiopia. PBB memperingatkan angka sebenarnya lebih tinggi karena stigma dan buruknya layanan kesehatan mencegah korban melaporkan pemerkosaan.
"Para perempuan mengatakan mereka diperkosa tokoh angkatan bersenjata. Mereka juga menceritakan pemerkosaan berkelompok di depan anggota keluarga dan laki-laki dipaksa memperkosa anggota keluarga mereka sendiri di bawah ancaman kekerasan," kata deputi koordinator bantuan kemanusiaan PBB untuk Ethiopia, Wafaa Said Jumat (26/3).
Said mengatakan lima fasilitas kesehatan di Mekelle, Adigrat, Wukro, Shire dan Axum melaporkan 516 kasus pemerkosaan. "Mengingat sebagian besar fasilitas kesehatan tidak berfungsi dan stigma yang dikaitkan pemerkosaan, diprediksi angka yang sebenarnya jauh lebih tinggi," kata Said saat memberi pengarahan pada negara anggota PBB di New York.
Puluhan pejabat tinggi PBB mendesak serangan dengan sasaran dan tanpa pandang bulu ke masyarakat sipil di Tigray. Hal itu terutama serangan dalam laporan mengenai pemerkosaan dan 'kekerasan seksual dalam bentuk lainnya'.
Pada bulan November tahun lalu, pasukan pemerintah Ethiophia mengerahkan pasukannya ke Tigray untuk menggulingkan pemerintah daerah yang berkuasa Tigray People’s Liberation Front. Perdana Menteri Abiy Ahmed mengatakan pasukan dari negara tetangga yakni Eritrea juga berada di wilayah tersebut.