Sabtu 27 Mar 2021 16:39 WIB

Studi: Bahan Pengawet Makanan Picu Kerusakan Kekebalan Tubuh

Bahan pengawet makanan kerap digunakan untuk perpanjang usia penyimpanan

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nashih Nashrullah
Bahan pengawet makanan kerap digunakan untuk perpanjang usia penyimpanan. Sampah kemasan makanan (Ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Studi dari Environmental Working Group (EWG) mengungkapkan bahan pengawet makanan yang digunakan untuk memperpanjang masa penyimpanan seperti Pop-Tarts, Rice Krispies Treats, Cheez-Its, serta hampir 1.250 makanan olahan populer lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. 

Dilansir dari timesnownews.com pada Sabtu (27/3), peneliti EWG menggunakan data dari Peramal Toksisitas Badan Perlindungan Lingkungan atau ToxCast, untuk menilai bahaya kesehatan dari bahan kimia yang paling umum ditambahkan ke makanan serta bahan kimia pengawet yang dikenal sebagai PFAS yang dapat berpindah ke makanan dari kemasan. 

Baca Juga

Analisis EWG terhadap data ToxCast menunjukkan tert-butylhydroquinone pengawet, atau TBHQ, terbukti membahayakan sistem kekebalan baik pada uji hewan maupun uji non-hewan. Temuan ini menjadi perhatian khusus selama pandemi Covid-19. 

"Pandemi telah memfokuskan perhatian publik dan ilmiah pada faktor lingkungan yang dapat memengaruhi sistem kekebalan. Sebelum pandemi, bahan kimia yang dapat merusak pertahanan sistem kekebalan terhadap infeksi atau kanker tidak mendapat perhatian yang cukup dari badan kesehatan masyarakat. Untuk melindungi kesehatan masyarakat, hal ini harus diubah," kata penulis utama studi, Olga Naidenko.

Dia menambahkan makanan olahan dapat dibuat tanpa bahan-bahan yang berpotensi berbahaya ini, jadi pembeli harus membaca label dengan cermat.  TBHQ seringkali, meskipun tidak selalu, tercantum pada label bahan. Ini akan dicantumkan jika telah ditambahkan ke produk selama pembuatan. Tetapi juga dapat digunakan dalam kemasan makanan terutama kemasan plastik dalam hal ini dapat berpindah ke makanan. 

Basis data skor makanan EWG membantu konsumen menemukan produk yang dibuat dengan alternatif yang lebih sehat dan aplikasi hidup sehat memungkinkan pembeli memindai produk saat berada di toko untuk memilih opsi yang lebih baik.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement