REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Cilodong, Kota Depok kini memiliki tim khusus pelacak kasus Covid-19 di wilayah yang bernama Tim Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA). Tim ini akan bertugas selama enam bulan ke depan dan berkoordinasi dengan lintas sektor di Kecamatan Cilodong.
Kepala UPTD Puskesmas Cilodong, Dharma Ningsih menjelaskan, PUSPA merupakan program kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Program ini dibentuk sebagai upaya memperkuat penanganan Covid-19 di tingkat Puskesmas.
"Tim PUSPA Cilodong terdiri dari lima tenaga kesehatan, tiga petugas rekrutan Pemprov Jabar dan dua wakil dari Puskesmas Cilodong," ujar Puspa dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (27/3).
Menurut Puspa, Tim PUSPA bersama stakeholder akan bekerja sama menurunkan laju kasus konfirmasi Covid-19 di wilayahnya. Dengan menggunakan beberapa indikator kunci yaitu meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan 3M menjadi 80 persen.
Kemudian, target pengujian atau deteksi penyebaran satu per 1.000 penduduk, lalu 80 persen kasus positif dilacak kontak eratnya dalam waktu 72 jam. Selanjutnya, 90 persen pasien kontak erat diharuskan melakukan karantina mandiri.
"Capaian indikator output ini harus terselesaikan dalam kurun waktu enam bulan. Tentu kami optimistis dengan kerja sama lintas sektoral dalam menanggulangi Covid-19 di Kecamatan Cilodong," jelasnya.
Sekretaris Kecamatan Cilodong, Jarkasih mengatakan, pihaknya menyambut baik keberadaan Tim PUSPA dalam upaya menekan kasus Covid-19. Pihaknya bersama tim ini akan langsung menjalankan tugas di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di dua kelurahan sesuai wilayah tugas Puskesmas Cilodong. "Kita akan bergerak sosialisasi pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kelurahan Jatimulya dan Cilodong," ujarnya.