Rabu 31 Mar 2021 00:24 WIB

Denny JA: Jiwa Saya Penulis

Penerbit Inspirasi.Co mempublikasi respon 100 pakar atas gagasan Denny JA.

Denny JA
Foto: republika
Denny JA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menyambut 40 tahun Denny JA berkarya, penerbit Inspirasi.Co mempublikasi kembali respon lebih dari 100 pakar atas gagasan Denny JA di bidang Demokrasi, Agama, Marketing Politik, Psikologi Positif (Happiness), hingga Sastra.

Selama 40 tahun belakangan ini, Denny JA aktif di banyak bidang. Kepada komunitas, Denny sering mengatakan bahwa jiwanya sebenarnya adalah seorang penulis. Sudah lebih dari 102 judul buku dia tulis, baik dalam fiksi maupun non fiksi, dalam bahasa Indonesia ataupun Inggris.

"Bisnis hanya sampingan. Politik praktis hanya selingan,” ungkap Denny dalam siaran persnya.

Dari tulisan-tulisan Denny JA, penerbit Inspirasi.Co mempublikasi kembali di aneka media sosial soal respon lebih dari 100 pakar. Adapun buku yang direspon adalah:

Pertama, 'Hijrah Dunia Muslim Menuju Demokrasi dan Kebebasan’ . Dalam buku ini Denny JA melakukan riset atas 50 negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Ia menyimpulkan masa depan dunia muslim adalah hijrah secara bertahap menuju demokrasi dan kebebasan. Dari buku ini ada sembilan pakar yang merespn gagasan Denny JA.

Kedua, 'Berubahnya Pemahaman Agama di Era Google’. Denny JA melakukan riset korelasi indeks kebahagiaan (World Happiness Index), Indeks pembangunan manusia (Human Development Index), Indeks pemerintahan yang bersih (Corruption Perception Index) dengan riset kuantitatif pentingnya agama bagi sebuah negara. Dari buku ini, sepuluh pakar merespon isu itu.

Ketiga, 'Denny JA’s Law of Marketing Politik'. Dalam buku ini Denny menulis tentang pengalamannya menjadi founding father konsultan politik di Indonesia, (2003- 2021). Pengalamannya ikut memenangkan semua capres era pemilihan langsung empat kali berturut-turut (2004, 2009, 2014, 2019), 38 gubernur, dan 102 walikota/bupati. Denny JA menyusun teori baru dalam marketing politik. Sepuluh pakar merespon gagasan itu.

Keempat, 'Menjelaskan Puisi Esai’. Sejak tahun 2012, Denny JA menulis dan mempelopori apa yang kemudian dikenal dengan nama Puisi Esai. Hingga tahun 2021, kini telah terbit lebih dari 100 buku puisi esai, dari Aceh hingga Papua, bahkan di negara Asia Tenggara. Sebanyak 19 pakar sastra dan sastrawan dalam dan luar negeri menulis makalah membahas puisi esai.

Kelima, ‘NKRI Bersyariah atau Ruang Publik Yang Manusiawi’. Denny JA melakukan riset mengeskplor Islamicity Indeks. Ia menyimpulkan jika pemikir dan aktivis Muslim ingin menegakkan nilai islami, lihatlah Islamicity Indeks. Negara yang paling islami, menurut indeks itu, justru negara barat, yang menerapkan demokrasi, hak asasi, dan tinggi kultur ilmu pengetahuan. Sebanyak 21 pakar merespon gagasan itu.

Keenam, 'Menggali makna hidup melalui ilmu pengetahuan’. Dalam buku ini, Denny JA merangkum 30 tahun riset soal happiness melalui pendekatan positif psikologi dan neuro science. Denny pun mengajukan teori baru yang ia rangkum dalam formula 3P + 2S (Personal Relation, Positivity, Passion, Small Winning dan Spiritual Blue Diamond). Sebanyak 38 penulis: pakar dan aktivis membahas gagasan Itu.

“Memang Tak ada yang lebih tepat merayakan 40 tahun saya berkarya, kecuali dengan mempublikasikan kembali respon para intelektual dalam dan luar negeri atas gagasan saya,” ungkap Denny.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement