Selasa 30 Mar 2021 15:36 WIB

Demokrat AHY Nilai Ada Upaya Kubu Moeldoko Rebut Kantor DPP

Andi Arief meminta kader Demokrat kubu AHY waspada.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Andi Arief
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Andi Arief

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) Partai Demokrat, Andi Arief menilai bahwa saat ini ada upaya dari kubu Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko untuk merebut kantor DPP partai. Andi Arief meminta agar para kader tetap waspada jelang batas waktu diterima atau tidaknya hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"KLB Moeldoko akan main gila, tahu bahwa putusan Depkumham sulit mensahkan mereka. Kini mereka akan berupaya merebut paksa Kantor DPP Demokrat jalan Proklamasi," ujar Andi saat dikonfirmasi, Selasa (30/3).

Baca Juga

Dihubungi terpisah, juru bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad mengatakan tak akan merebut paksa Kantor DPP Partai Demokrat seperti yang ditudingkan oleh Andi. Ia menegaskan, pihaknya mengikuti undang-undang yang berlaku saat ini.

"DPP Partai Demokrat (kubu Moeldoko) akan mengikuti perintah undang-undang dan amanat kongres," ujar Rahmad.

Saat ini, pihaknya masih menunggu keluarnya surat keputusan (SK) dari Kemenkumham terkait pengesahan hasil KLB Deli Serdang. Jika lembaga yang dipimpin oleh Yasonna H Laoly itu mengesahkannya, maka sudah sewajarnya aset Partai Demokrat dikelola oleh kepengurusan ketua umum Moeldoko.

"Atas perintah undang-undang, maka pengelolaan aset-aset partai dilakukan oleh DPP pimpinan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko," ujar Rahmad.

Di samping itu, ia menegaskan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah dinyatakan demisioner lewat Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang. Sehingga pernyataan dan keputusannya tak akan berpengaruh.

"AHY ketua umum demisioner, tidak akan ada pengaruh apapun. Karena kepengurusan AHY sudah dinyatakan demisioner oleh peserta kongres," ujar Rahmad lewat keterangan tertulisnya, Selasa (30/3).

Moeldoko, kata Rahmad, akan segera mengambil langkah untuk menertibkan internal Partai Demokrat. Langkah tersebut bertujuan untuk tetap menyatukan kader partai yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

"Jend TNI (Purn) Moeldoko tidak akan membuang kader, apalagi pecat memecat seperti yang dilakukan AHY dengan sewenang wenang, seolah menempatkan dirinya sebagai pemilik Partai Demokrat," ujar Rahmad.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement