REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyasar 2.200 pekerja pariwisata untuk bisa divaksinasi Covid-19 secara bertahap. Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, vaksinasi ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19, dengan jumlah 2.200 orang pekerja pada sektor industri pariwisata. Dengan upaya itu, diharapkan dapat membangun kembali kepercayaan, ketenangan dan kenyamanan wisatawan yang akan berkunjung ke NTB.
"Kali ini pelaku pariwisata yang kita sasar, agar pariwisata pulih. Ada sekitar 500 vaksin yang disiapkan untuk hari ini, insya Allah dalam beberapa hari selesai," ujar Wagub NTB saat menyaksikan vaksinasi masal pelaku pariwisata di Lokasi Bazar Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (30/3).
Wagub menyampaikan, meski vaksinasi telah dilakukan ia berpesan agar penerapan dan disiplin dalam menaati 5M, harus tetap dilakukan."Jangan mentang-mentang sudah divaksin tapi melanggar protokol. Saya imbau agar tetap menjaga diri dengan ikuti protokol kesehatan," tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, H Lalu Moh Faozal mengatakan, pemberian vaksin ini untuk menguatkan dan mengembalikan kepercayaan diri masyarakat diera Covid-19, sehingga masyarakat Indonesia bahkan dunia internasional tidak takut datang untuk berlibur ke NTB."Yang divaksin ini pekerja pada hotel dan restoran yang mengantongi sertifikat CHSE dikawasan lingkar Mandalika. Nantinya secara bertahap akan menyasar semua industri pariwisata," kata Faozal.
Selain itu, vaksinasi ini menurutnya juga memberikan kepastian industri pariwisata agar siap beroperasi. Ini sebagai bagian dari strategi peningkatan promosi pariwisata di NTB."Menghadapi event MotoGP, vaksinasi dan penerapan CHSE membangun image NTB, dan pengunjung pariwisata untuk tidak ragu mendatangi Mandalika sebagai destinasi super prioritas," katanya.
Baca juga : Menkes: Belum Ada Uji Klinis untuk Vaksinasi Anak