REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengingatkan warga untuk tetap waspada karena kondisi cuaca cukup ekstrem di daerah itu. Salah satu kejadian terbaru akibat cuaca ekstrem adalah banjir bandang di Desa Beka diterjang banjir bandang disertai lumpur yang mengakibatkan ratusan warga terpaksa mengungsi.
"Daerah kita ini rawan bencana alam, karena banyak sungai dan struktur tanah labil sehingga sangat berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor saat musim hujan seperti sekarang ini," kata Kepala BPBD Sigi Asrul di Sigi, Rabu (31/3).
Ia mengatakan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah Sulteng, termasuk Sigi, ke depan masih dilanda cuaca ekstrem. Dalam kondisi tersebut sering menimbulkan banjir dan tanah longsor seperti terjadi di Desa Beka, Kecamatan Marawola pada 26 Maret 2021.
Desa Beka diterjang banjir bandang yang mengakibatkan 292 warga terpaksa mengungsi karena permukiman mereka terendam banjir dan lumpur.
Menurut dia, yang harus dilakukan warga yang tinggal di dekat aliran sungai adalah tetap waspada dan segera mengungsi jika ada tanda-tanda debit air sungai meningkat. Di Sigi hampir seluruh wilayah rawan banjir. Sementara itu, di satu sisi belum semua sungai dibangun tanggul pengaman.
Pemkab Sigi baru membangun beberapa sungai besar yang selama ini sering banjir dan airnya meluap hingga permukiman masyarakat, sedangkan sebagian besar sungai belum ada tanggul pengaman.