REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pada penghujung musim 2011/12, Sergio Aguero pernah membuat semua elemen di Manchester United patah hati.
Baik itu pemain, pelatih, maupun penggemar United seolah tak percaya, mereka kehilangan gelar Liga Primer Inggris di detik-detik terakhir.
Gol Aguero ke gawang Queens Park Rangers mengubah keadaan. Manchester City pun berpesta.
Berjalannya waktu, striker asal Argentina itu terus menunjukkan performa mentereng bersama skuat biru langit. Namun, setelah satu dekade berlalu, eks Atletico Madrid dipastikan bakal meninggalkan City setelah musim ini berakhir.
Kedua kubu tak menemukan kata sepakat untuk melanjutkan kerjasama. Sejumlah tokoh ramai-ramai mengomentari situasi Aguero.
Salah satunya, mantan bek MU, Rio Ferdinand. Sosok yang kini menjadi pundit sepakbola itu sedikit menyinggung momen pahit mereka nyaris 10 tahun silam.
Insiden ketika City mampu menumbangkan QPR lewat gol Aguero pada injury time. Situasi demikian membuat MU kehilangan gelar liga dalam sekejap.
"Saya membenci hasilnya, tapi saya tidak pernah membenci atau tidak menyukai Sergio, untuk momennya," tulis Ferdinand di Instagram miliknya, dikutip dari Goal, Kamis (1/4).
Ia melihat Aguero sebagai sosok yang rendah hati. Namun ketika turun di lapangan, sang penyerang sangat dingin di kotak penalti.
Ferdinand menegaskan, jebolan akademi Independiente itu salah satu striker tersulit yang pernah dihadapinya. Itu membuat sang pundit menaruh hormat.
"Sebagai seorang bek, dia selalu membuat anda berada di ujung tanduk. Anda harus konsentrasi total, agar bisa memastikan, setiap saat, anda tahu di mana dia berada," tutur Ferdinand.
Secara sportif, legenda hidup Iblis Merah memasukkan Aguero dalam kelompok juru gedor terbaik Liga Primer Inggris sepanjang sejarah. Ia berharap kompatriot Lionel Messi meraih kesuksesan pada petualangan selanjutnya.
Sebelum musim ini berakhir, Aguero telah mengoleksi empat trofi Liga Inggris, satu Piala FA, dan lima Piala Liga. Pemilik 97 caps timnas Argentina berstatus pencetak gol terbanyak sepanjang masa the Citizens.