REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pembentukan Badan layanan Umum Candi Borobudur akan menggabungkan konsep konservasi dan pariwisata.
"BLU ini akan menggabungkan sisi konsep konservasi sebagai cagar budaya maupun sisi dari edukasi dan sisi dari kepariwisataan dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga Uno di Magelang, Jumat (2/4).
Kemudian untuk teman-teman dari PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC), katanya dari sisi bisnisnya, bagaimana mengembangkannya. Ia menyampaikan hal tersebut saat Ngopi Bersama Pegiat Pariwisata di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
"Intinya kami mendukung dan kemarin sudah disepakati BLU tersebut akan mengintegrasikan semua pihak termasuk Pemkab Magelang dan Pemprov jateng dan masyarakat juga akan dilibatkan," katanya.
Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati menyambut baik program Presiden Joko Widodo menjadikan kawasan Borobudur sebagai destinasi super prioritas. Ia menyampaikan berdasarkan kajian Balai Konservasi Borobudur, Candi Borobudur dari aspek pelestarian dengan semakin banyak pengunjung yang naik ke Candi Borobudur maka keausan tangga candi semakin meningkat.
"Kajian kami dari tahun 1984 sampai 2018, data keausan tangga candi semakin meningkat, sehingga kami berupaya supaya program pemerintah mendatangkan 2.000.000 pengunjung mancanegara ke Candi Borobudur itu tetap memperhatikan pelestarian Candi Borobudur," katanya.
Wiwit menuturkan berdasarkan kajian perlu ada pembatasan pengunjung naik ke Candi Borobudur."Sementara dari perhitungan kami kapasitas Candi Borobudur dari lantai 1 sampai 10 sebanyak 1.256 pengunjung per hari," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau pengunnjung bukan hanya fokus ke Candi Borobudur, tetapi juga bisa mengunjungi situs-situs lainnya di sekitar Borobudur.