Senin 05 Apr 2021 07:34 WIB

Kunjungi Mako Brimob, Ketua DPR Latihan Menembak

Ketua DPR meminta anggota Brimob meningkatkan kewaspadaan dalam bertugas

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Gita Amanda
Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengunjungi Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/4). (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengunjungi Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/4). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengunjungi Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/4). Dalam kunjungan tersebut, Puan diajak latihan menembak di lapangan tembak Hoegeng Mako Brimob.

Puan mencoba senjata laras pendek jenis STI (Strayer Tripp International), dengan jarak tembak dimulai dari 5 meter, 7 meter, hingga 10 meter. Setelah itu, Puan juga mencoba senjata laras panjang jenis MPI.

Baca Juga

"Menembak harus kontrol emosi. Karena itu bagus untuk pengendalian diri. Kita harus flat, jangan bernafsu," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/4) lalu.

Selain itu, Puan juga bersilaturahim dan memotivasi pasukan Brimob dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dirinya meminta para anggota Brimob untuk meningkatkan kewaspadaan dalam bertugas. "Saya ingin menguatkan silaturahim dengan Brimob dan meminta Brimob meningkatkan kewaspadaan, mengingat aksi teror yang terjadi baru-baru ini," ujarnya.

Puan menuturkan, Korps Brimob harus terus meningkatkan kemampuannya sebagai pasukan elite Polri. Menurut Puan, Brimob harus betul-betul memperkuat Polri dalam menghadapi beragam tantangan ke depan yang dapat semakin beragam.

"Membantu atasi aksi terror, terus berlatih agar kemampuan sebagai pasukan elite Polri terus meningkat," tuturnya.

Puan datang ke Mako Brimob didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI Utut Adianto, Kapoksi Komisi I DPR RI Dede Indra Permana, dan Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sihar Sitorus. Kedatangan Puan bersama pimpinan alat kelengkapan dewan itu disambut Komandan Korps Brimob Irjen Pol Anang Revandoko beserta jajarannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement