Rabu 07 Apr 2021 06:51 WIB

EMA: Vaksin AstraZeneca Terkait Pembekuan Darah Langka

Komite keamanan EMA akan bertemu untuk membahas lebih lanjut terkait kasus ini.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Friska Yolandha
Vaksin AstraZeneca.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksin AstraZeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kepala strategi vaksin European Medicines Agency (EMA) Marco Cavaleri mengatakan, ada hubungan antara vaksin Covid-19 AstraZeneca dan pembekuan darah langka di otak. Namun, dia tidak memberikan indikasi bahwa regulator UE pada tahap ini akan mengubah rekomendasinya vaksin tersebut.

EMA sejauh ini masih mempertahankan manfaat vaksin AstraZeneca demi melindungi dari virus corona. Dikatakan, manfaat vaksin itu lebih besar daripada risikonya.

Baca Juga

“Kami sekarang dapat mengatakan, jelas bahwa ada kaitannya dengan vaksin tersebut. Apa yang menyebabkan reaksi ini, tapi kami belum tahu,” kata Cavaleri dalam wawancara tersebut," katanya dikutip dari Politico, Rabu (7/4).

Menyoal hal tersebut, komite keamanan EMA PRAC dikabarkan akan bertemu pekan ini untuk membahas bukti terbaru dari pembekuan darah setelah vaksinasi dengan AstraZeneca. Setelah pertemuan itu, diharapkan akan ada pengumuman baru.

Maret lalu, PRAC telah menyatakan bahwa vaksin itu memang ‘dimungkinan terkait’ dengan kasus pembekuan darah yang jarang. Termasuk kasus langka gumpalan di pembuluh darah yang mengalirkan darah dari otak yang disebut trombosis sinus vena serebral (CVST).

Baca juga : Pakar UGM: Antivirus Covid-19 Belum Ditemukan

Kendati demikian, setelah laporan lebih lanjut tentang pembekuan darah di Jerman dan Prancis, badan tersebut mengatakan pada 31 Maret silam bahwa tidak ada bukti yang bisa mendukung pembatasan penggunaan vaksin AstraZeneca di mana pun.

Sebagai informasi, di Eropa, vaksin telah dibatasi untuk lansia di Belanda, Swedia, Islandia, Makedonia Utara, dan Finlandia. Denmark dan Norwegia bahkan telah menghentikan penggunaannya sepenuhnya. Di tempat lain, vaksin itu juga dibatasi untuk orang tua di Kanada, sementara AS belum menyetujui vaksin untuk digunakan.

Di Inggris Raya, Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan juga meninjau kasus pembekuan darah langka. Regulator mengatakan Senin malam bahwa belum ada keputusan yang dibuat tentang tindakan regulasi apa pun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement