Rabu 07 Apr 2021 20:09 WIB

Risma: Cuaca Buruk Hambat Distribusi Bantuan di NTT

Kemensos sudah mengirimkan bantuan logistik senilai Rp 2,6 miliar ke NTT.

Sejumlah warga bergotong royong memindahkan bantuan logistik dari sejumlah lembaga dan pemerintah untuk korban banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Bencana alam yang melanda pada Minggu (4/4) tersebut mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dan ratusan warga mengungsi.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah warga bergotong royong memindahkan bantuan logistik dari sejumlah lembaga dan pemerintah untuk korban banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Bencana alam yang melanda pada Minggu (4/4) tersebut mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dan ratusan warga mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan, cuaca buruk yang masih berlangsung pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) memperlambat pendistribusian bantuan untuk para pengungsi. Kemensos sudah mengirimkan bantuan logistik senilai Rp 2,6 miliar ke NTT.

"Bantuan terlambat karena cuaca. Jadi kemarin kami bawa barang turun di Maumere dan melalui jalur darat ke Larantuka lalu menyeberang ke Adonara. Memang cuaca tidak bagus," kata Risma saat konferensi pers daring di Jakarta, Rabu (7/4).

Baca Juga

Karena cuaca buruk, kapal tidak diizinkan menyeberang ke pulau-pulau yang terdampak bencana tersebut. Sehingga, menjadi kendala dalam pendistribusian bantuan.

"Masalahnya transportasi sulit sehingga kita juga kesulitan membawa barang kesana," jelas Risma.

Berdasarkan peninjauan Risma ke lokasi bencana sebelumnya, serta laporan dari pemda setempat, wilayah yang terdampak parah bencana akibat siklon tropis Seroja itu adalah Kabupaten Larantuka, Adonara, Sumba Timur, Alor, Ende dan Malaka. Sebelumnya, Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik senilai Rp 2,6 miliar untuk pemenuhan kebutuhan dasar penyintas dan santunan bagi ahli waris korban yang meninggal dunia.

Namun menurut Risma, masih banyak daerah terdampak yang belum terdistribusi bantuan dan bantuan mendesak saat ini adalah bahan makanan, obat-obatan serta alat berat untuk evakuasi korban. Siklon Seroja hingga saat ini terus bergerak menjauhi wilayah Indonesia, namun masih memberikan dampak berupa angin kencang dan gelombang tinggi di sejumlah perairan yang dilalui.

Siklon yang menguat pada Senin (5/4) dini hari pukul 01.00 WIB itu menimbulkan dampak bencana di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang,Belu, Timor Tengah Utara dan kota Kupang. Berdasarkan data sementara yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu pukul 14.00 WIB, jumlah korban jiwa sebanyak 124 orang meninggal.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement