REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Edisi kedua El Clasico di pentas La Liga musim ini akan tersaji pada jornada ke-30, Ahad (11/4) dini hari WIB. Setelah berhasil memetik kemenangan, 3-1, kala melawat ke markas Barcelona, Stadion Camp Nou, pada paruh pertama musim ini, giliran Madrid yang akan menerima lawatan seteru abadinya tersebut.
Namun, berbeda dari sebagian besar laga El Clasico sebelumnya, Madrid akan menjamu Barcelona dalam edisi ke-182 El Clasico di pentas La Liga itu di Stadion Alfredo Di Stefano--salah satu stadion yang terletak di kompleks latihan Real Madrid. Pasalnya, sejak awal musim lalu, Madrid memilih Stadion Alfredo Di Stefano sebagai homebase menyusul renovasi Stadion Santiago Bernabeu.
Berbeda dari Stadion Santiago Bernabeu yang berkapasitas lebih dari 80 ribu penonton, Stadion Alfredo Di Stefano hanya berkapasitas enam ribu penonton. Kendati tidak akan digelar di salah satu stadion terbesar di Spanyol, laga El Clasico rasanya tidak akan kehilangan daya tariknya.
Rivalitas panjang antara Los Blancos dan Blaugrana sebagai klub tersukses di Spanyol, akan menjadi latar belakang laga ini. Bahkan, laga El Clasico di Stadion Alfredo Di Stefano ini bisa dibilang jauh lebih menentukan dalam upaya kedua tim membidik trofi La Liga dibanding laga El Clasico, setidaknya dalam dua musim terakhir.
Anggapan tersebut bertolak dari situasi di papan klasemen sementara La Liga. Berada di peringkat kedua dan ketiga secara berurutan, kedua tim hanya terpaut dua poin. Sementara, Barcelona duduk di peringkat kedua dengan koleksi 65 poin dari 29 laga, Los Blancos mengintai di posisi ketiga.
Tidak berhenti sampai di situ, raihan poin Atletico Madrid — yang berada di peringkat teratas klasemen sementara — masih dalam jangkauan kedua tim. Madrid hanya terpaut tiga poin dari El Atleti, sementara Barcelona hanya mengantongi selisih dua poin.
Akhirnya, kegagalan memetik tiga poin di laga ini akan berdampak fatal pada upaya kedua tim untuk tetap bertahan dalam perebutan gelar juara pada 10 laga sisa La Liga musim ini. Sebaliknya, raihan poin penuh dalam laga ini akan memperbesar peluang buat kedua tim untuk memimpin papan klasemen sementara La Liga.
Belum lagi dengan dampak psikologis buat para penggawa kedua tim apabila bisa membekuk rival sengitnya tersebut. Dari kubu tim tuan rumah, kepercayaan diri menjadi modal terbesar pada laga ini.
Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, tak menampik timnya tengah berada dalam kondisi terbaik, terutama dalam aspek mentalitas bertanding dan kepercayaan diri. ''Kami harus bisa melanjutkan tren positif ini untuk bisa menjaga peluang meraih gelar juara,'' tutur Zidane dLam laman resmi klub, tengah pekan ini.
Apa yang disampaikan Zidane itu merujuk pada dua laga terakhir El Clasico dalam semua ajang, Madrid mampu tampil sebagai yang terbaik. Kemenangan dalam laga ini akan membawa Los Blancos memecahkan rekor yang bertahan sejak 1978, yaitu berhasil menorehkan tiga kemenangan beruntun pada partai El Clasico di semua ajang.
Satu-satunya kekhawatiran yang muncul di kubu Madrid adalah celah di jantung pertahanan. Sergio Ramos, yang masih mengalami cedera, dan Raphael Varane, yang diketahui positif Covid-19, akan absen dalam laga ini.
Sebaliknya, Barca menyimpan pula keraguan soal kondisi Gerard Pique dan Neto, serta kepastian absennya Phillipe Coutinho dan Ansu Fati akibat cedera. Sejauh ini, tim besutan Ronald Koeman itu mencatatkan rekor apik dalam laga tandang, dengan torehan kemenangan beruntun pada sembilan laga tandang terakhir di pentas La Liga.
Koeman menegaskan, apa pun latar belakangnya, laga El Clasico akan selalu menjadi penting di pentas La Liga. ''Kemenangan pada laga akhir pekan ini akan sangat penting bagi kami dalam persaingan meraih gelar juara,'' kata Koeman seperti dilansir Marca.