REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi mengatakan, tugas tenaga pendidik atau guru menjadi bertambah pada pelaksanaan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan. Sebab, selain mengajar langsung di kelas, para guru juga harus tetap mengajar secara daring.
Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi menuturkan, pada uji coba PTM Juli mendatang, guru wajib memberikan pelajaran secara langsung atau tatap muka dan daring. Sebab, pelaksanaan PTM tidak mengizinkan seluruh siswa hadir di kelas secara bersamaan.
"Karena PTM kelas terisi 50 persen, otomatis masih ada siswa belajar secara daring. Memang beban guru jadinya bertambah," kata Hanafi melalui telepon selulernya, Ahad (11/4).
Menurut Hanafi, hal ini merupakan konsekuensi kepada pihak sekolah yang mengajukan PTM. Salah satu penilaian sekolah layak memberlakukan PTM, yakni para guru mau mengajar daring dan luring.
"Jadi penilaianya tidak hanya terkait kesiapan siswa atau fasilitas sekolah dalam pengawasan dan penyediaan protokol kesehatan, juga guru mau mengajar ekstra luring dan daring," ujarnya.
Kepala SMP Negeri 12 Kota Bogor Mohamad Sukandar menuturkan, selama pandemi para guru sudah terbiasa dengan mengajar daring. Karena itu, ia menilai, tidak masalah jika harus mengajar secara luring.
Apalagi, menurutnya, hal tersebut tidak bisa ditawar apabila sekolah sudah menunjukkan kesiapannya untuk melaksanakan PTM. “Ya tidak bisa ditawar ya. Tetapi saat ini para guru sudah terbiasa, baik mengajar daring atau luring," katanya.
Secara teknis, Sukendar menjelaskan, para guru nanti akan mengajar di kelas paling lama tiga jam dan mengajar hanya pelajaran yang berbobot tinggi seperti matematika, IPA, atau bahasa inggris. Untuk pembelajaran daring, sekolah sudah menyiapkan modul.
Kepala SDN Kedung Badak 2 Siti Nurmi juga mengatakan, para guru sudah siap mengajar dengan dua metode. Terlebih, para guru pun telah semua dilakukan vaksinasi. "Kami sudah sangat siap. Dari sisi jumlah guru 12 dengan 12 rombongan belajar cukup," kata Siti.
Dari sisi kesiapan fasilitas sekolah, SDN Badak 2 juga sudah lengkap. Setiap kelas sudah dilengkapi dengan pencuci tangan dan masker.
Tak hanya itu, siswa diminta untuk membawa bekal sendiri dari rumah lantaran kantin tidak diizinkan untuk beroperasi saat PTM. "Para siswa pun diminta untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Kami juga sediakan dispenser air mineral. Karena saat PTM siswa dilarang jajan," kata dia.