Ahad 11 Apr 2021 14:12 WIB

Enam Pasar di Bekasi Perlu Direvitalisasi

Proses lelang tak kunjung ditindaklanjuti sehingga revitalisasi pasar tak terealisasi

Ibu-ibu antre untuk memarut kelapa di pasar Baru kota Bekasi, Jawa Barat
Foto: ANTARA/Paramayuda
Ibu-ibu antre untuk memarut kelapa di pasar Baru kota Bekasi, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan enam dari total 12 pasar di daerahnya perlu direvitalisasi mengingat kondisinya yang sudah tidak layak lagi, kumuh, becek, tak terawat, hingga kerap terendam banjir.

"Sayangnya, kebutuhan revitalisasi ini tidak mendapat perhatian pemerintah daerah hingga kondisinya makin memprihatinkan. Ini yang menjadi pertanyaan kami. Bagaimana sebenarnya perhatian pemerintah daerah terhadap pasar. Karena bagaimana pun pasar merupakan motor dari perekonomian suatu daerah," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Nyumarno.

Nyumarno mengatakan berdasarkan hasil pembahasan dan peninjauan legislatif, enam pasar yang membutuhkan revitalisasi itu di antaranya Pasar Induk Cibitung, Pasar Tarumajaya, Pasar Baru Cikarang, Pasar Sukatani, Pasar Babelan, dan Pasar Kedunggede.

Dia menyebut tahapan revitalisasi itu sebenarnya sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu melalui proses lelang hanya saja hasil lelang tak kunjung ditindaklanjuti sehingga revitalisasi pasar tak pernah terealisasi.

"Contohnya Pasar Sukatani yang sejak 2014 telah dilelang dan didapat pemenang tendernya tapi hingga kini tak pernah dibangun. Setelah kami runut dari seluruh pasar yang ada, pasar-pasar lain juga sama. Lelangnya sudah, sudah ada pemenangnya tapi tahapannya tidak ditindaklanjuti," ujar dia.

Seharusnya, kata dia, setelah lelang pembangunan pasar berhasil, pemerintah daerah beserta perusahaan lelang bersinergi pada tahapan berikutnya, mulai dari pemenuhan persyaratan hingga persoalan teknis. Selanjutnya, penandatanganan perjanjian kerja sama dengan melibatkan legislatif.

Dari keenam pasar itu, hanya Pasar Induk Cibitung yang rencana revitalisasinya telah sesuai tahapan. Kemudian ada juga rencana pembangunan Pasar Tarumajaya yang dianggarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Praktis hanya Cibitung yang siap direvitalisasi. Pemenang tendernya sudah ada, kemudian saat ini sedang dilelangkan pelepasan asetnya. Setelah lebaran bisa dimulai pekerjaannya. Kemudian ada Pasar Tarumajaya yang mendapat bantuan dana provinsi sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan lainnya belum," katanya.

Berdasarkan hasil pembahasan itu, masih ada empat pasar lagi yang rencana revitalisasinya tidak berjalan. Pertama, Pasar Sukatani yang telah direncanakan tujuh tahun lalu bahkan telah dilelangkan dan diketahui pemenangnya, namun tak kunjung dibangun.

Kedua, Pasar Baru Cikarang yang juga telah dilelang beberapa tahun lalu tapi pembangunan tak kunjung terealisasi. Bahkan, rencana pembangunan justru masuk ke pengadilan karena adanya gugatan dari perusahaan pemenang lelang.

"Kemudian yang Pasar Babelan yang informasinya sudah dilelang dan sudah ada pemenangnya tapi belum dikerjakan. Lalu Pasar Kedunggede Kedungwaringin itu Desember 2020 tendernya sudah tayang sebesar Rp 50 miliar tapi hingga batas waktu yang ditentukan tidak ada peminatnya jadi tidak ada tindak lanjut kembali," kata dia.

Menurut dia pemerintah daerah segera memberikan atensi khusus terhadap persoalan ini sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat segera terwujud. Harusnya konsentrasi pembangunan pun diberikan pada revitalisasi pasar karena perekonomian daerah itu didongkraknya dari pasar.

"Ini momentum yang pas di mana khan Pemkab Bekasi fokus pada pemulihan ekonomi di masa pandemi, inilah saatnya. Bereskan persoalan-persoalan revitalisasi pasar ini," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Holik Qodratullah mengaku saat ini tengah menyiapkan kebijakan untuk mengatur dan menata pasar baik modern maupun tradisional. Rencana peraturan daerah ini merupakan produk inisiatif legislatif yang diyakini mampu menjawab persoalan mengenai kondisi pasar terkini.

"Diharapkan regulasi ini dapat menjadi instrumen memperbaiki sejumlah persoalan di pasar. Raperdanya sudah masuk di rencana kerja kami dan semoga selesai tahun ini," ucap dia.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Muchlis mengaku beberapa pasar memang memerlukan revitalisasi karena kondisinya yang sudah tidak layak. Pihaknya tengah melakukan penyisiran terkait pasar yang membutuhkan revitalisasi, termasuk yang akan dan telah dilelang.

"Seperti Pasar Sukatani kemarin yang ternyata sudah dilelang beberapa tahun lalu tapi belum dilaksanakan. Ini yang kami telusuri juga agar pembangunan bisa segera terlaksana," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement