REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan petir terus terjadi di wilayah Tasikmalaya dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, terdapat beberapa kejadian bencana di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pihaknya terus siaga dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Menurut dia, cuaca ektrem yang terjadi pada Sabtu (10/4) juga mengakibatkan sejumlah rumah rusak tertimpa pohon tumbang di Kecamatan Salawu.
"Kemarin di Salawu ada angin puting beliung. Enam rumah tertimpa pohon," kata dia saat dihubungi kepada republika.co.id, Ahad (11/4).
Karena itu, ia meminta warga untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang masih terus terjadi. Apalagi, Kabupaten Tasikmalaya termasuk salah satu daerah yang memiliki risiko bencana hidrometeorologi yang cukup tinggi.
"Kalau terjadi cuaca ekstrem, masyarakat harus terus hati-hati, khususnya yang tinggal di wilayah rawan banjir, longsor, dan puting beliung," ujar Nuraedidin.
Sementara di Kota Tasikmalaya, terjadi pohon tumbang di Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, pada Sabtu (10/4). Pohon tumbang itu menimpa sejumlah kendaraan angkutan kota yang membawa belasan orsng dan bangunan rumah.
"Alhamdulillah tak ada korban jiwa," petugas BPBD Kota Tasikmalaya, Agus Teten.
Ia mengimbau warga untuk selalu waspada menghadapi bencana. Sebab, cuaca ekstrem di wilayah Kota Tasikmalaya diperkirakan masih akan terus terjadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam dua hari ke depan atau hingga 13 April, hujan lebat diperkirakan masih akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat (Jabar). Hujan lebat itu dinilai berpotensi menimbulkan banjir bandang.
Selain Jabar, sejumlah wilayah yang harus waspada menghadapi hujan lebat adalah Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Papua.