Senin 12 Apr 2021 05:11 WIB

Pemkab Bekasi Klaim Kasus Aktif Covid-19 Turun Jelang Puasa

Ada tambahan pasien yang sembuh dari Covid-19 sebanyak 159 orang.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menjelang datangnya Ramadhan, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi diklaim mengalami penurunan cukup signifikan. Pada 1 April 2021 jumlah kasus aktif sebanyak 951 orang. Kemudian pada Sabtu 10 April 2021 jumlahnya turun menjadi 718 kasus atau berkurang sebanyak 233 kasus.

Data terbaru dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi melalui laman pikokabsi.bekasikab.go.id, Sabtu (10/4), kasus positif harian bertambah 140 orang. Namun ada tambahan pasien yang sembuh sebanyak 159 orang.

Baca Juga

Pasien yang dirawat di rumah sakit berkurang 15 orang tersisa 250 orang. Kemudian pasien isolasi mandiri berkurang 40 orang tersisa 468 orang. Untuk kasus meninggal dunia tidak ada penambahan sebanyak 252 orang.

“Sebaran kasus aktif berada di 21 kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Tambun Selatan 145 orang, Cibitung 95 orang, Cikarang Timur 63, Tambun Utara 61, Cikarang Selatan 56 dan  Cikarang Pusat 52 orang,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Alamsyah, dikutip dari keterangan resmi, Senin (12/4).

Selain Kecamatan Sukawangi dan Tambelang yang nihil kasus aktif, terdapat sepuluh kecamatan dengan jumlah kasus aktif rendah yakni Cibarusah 17 kasus, Setu 17, Pebayuran 13, Karangbahagia 12,  Sukakarya 11,  Cabangbungin 5, Muaragembong 4, Sukatani 2, Serang Baru 2 dan Bojongmangu 1 kasus. “Total kumulatif kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi 23.736 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 22.766 orang sudah dinyatakan sembuh, 252 meninggal dunia dan 718 orang dalam perawatan, dengan tingkat kesembuhan 95,9 persen,” terangnya.

Meski pada pekan ini kasus aktif Covid-19 menurun, Pemkab Bekasi mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5 M. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas yang tidak perlu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement