Pengrajin Mesir membuat lentera Ramadhan tradisional, yang disebut Fanous, di sebuah lokakarya di Kairo, Mesir, Ahad (11/4). (FOTO : EPA-EFE/KHALED ELFIQI)
Pengrajin Mesir membuat lentera Ramadhan tradisional, yang disebut Fanous, di sebuah lokakarya di Kairo, Mesir, Ahad (11/4). (FOTO : EPA-EFE/KHALED ELFIQI)
Pengrajin Mesir membuat lentera Ramadhan tradisional, yang disebut Fanous, di sebuah lokakarya di Kairo, Mesir, Ahad (11/4). (FOTO : EPA-EFE/KHALED ELFIQI)
Pengrajin Mesir membuat lentera Ramadhan tradisional, yang disebut Fanous, di sebuah lokakarya di Kairo, Mesir, Ahad (11/4). (FOTO : EPA-EFE/KHALED ELFIQI)
Pengrajin Mesir membuat lentera Ramadhan tradisional, yang disebut Fanous, di sebuah lokakarya di Kairo, Mesir, Ahad (11/4). (FOTO : EPA-EFE/KHALED ELFIQI)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Muslim di seluruh dunia merayakan bulan suci Ramadhan dengan berdoa pada malam hari dan tidak makan, minum, dan tindakan seksual antara matahari terbit dan matahari terbenam.
Sejumlah pengrajin Mesir pun membuat lentera tradisional yang hanya digunakan saat bulan Ramadhan tiba. Lentera ini disebut Fanous, terbuat dari bahan bilahan logam dan kaca.
sumber : EPA-EFE
Advertisement