REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali memasukkan nama terduga teroris di Jakarta ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Kedua terduga teroris ini melengkapi empat DPO lainnya yang masih dalam pengejaran. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait identitas kelompok terduga teroris tersebut.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan sebenarnya Tim Densus 88 Antiteror Polri telah mengantongi catatan yang lengkap tentang kelompok itu. Hanya saja, kata dia, pada sisi lain Polri memegang teguh asas praduga tak bersalah. Disamping itu para terduga teroris tersebut juga pastinya akan dibawa ke pengadilan.
"Biarkan saja semua proses berjalan, nanti di pengadilan akan terbuka secara terang benderang mereka ini kelompok mana, apa yang telah mereka kerjakan, maupun apa yang mereka rencanakan," terang Rusdi, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/4).
Kemudian terkait penambahan dua DPO terduga teroris kelompok Jakarta dibenarkan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan. Menurutnya, saat ini Tim Densus 88 Antiteror Polri terus memburu para DPO yang masih belum diamankan. Kedua DPO teranyar berinisial SB yang beralamat di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kemudian SN beralamat di Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
"Iya benar (Dua DPO tambahan)," kata Ramadhan.
Sebelumnya, kedua terduga teroris berinisial NF dan W telah diamankan di kediamannya beberapa waktu lalu. Untuk inisial W memiliki peran ikut merencanakan dan ikut mengetahui pembuatan bom di rumah HH yang telah ditangkap sebelumnya, Terduga teroris W juga terlibat menyiapkan tempat ujicoba bom di daerah Ciampea, Bogor.