Jumat 16 Apr 2021 11:28 WIB

Kiat Erick Thohir Tepis Godaan saat Menjadi Pelayan Publik

Erick berupaya menata keseimbangan lewat kebijakan yang berpihak pada keseimbangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Erick Thohir
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak menampik besarnya godaan dalam mengemban amanah sebagai seorang menteri. Hal ini Erick katakan saat bersama Quraish Shihab dan Najwa Shihab dalam acara bertajuk "Bersama Erick Thohir, Yang Hilang dari Kita: Akhlak" pada Kamis (15/4).

Filosofi dari godaan tersebut, ucap Erick, mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya. Padahal, menurut Erick, dunia nikmat karena harmonis. Oleh karena itu, Erick menilai perlu adanya keseimbangan yang terjadi. 

Baca Juga

"Justru kesenjangan ini harus jaga. Tidak bisa yang kaya makin kaya, yang miskin makin makin miskin. Salah satu yang kami punya ya kebijakan," ujar Erick.

Erick berupaya menata keseimbangan dengan membuat kebijakan yang berpihak pada keseimbangan, bukan kebijakan yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. Kata Erick, hal ini menjadi pemikiran sebagai pejabat bisa mengerem hatinya dengan segala godaan. 

"Itu tidak mudah memang. Saya akui, apalagi saya baru 1,5 tahun ini sangat berat. Mungkin dalam satu-dua keputusan mungkin saya tidak bertindak bijak meski memang saya menjaga sebijak mungkin," ungkap Erick.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement