Ahad 18 Apr 2021 21:55 WIB

Demi Batik, KBRI Seoul dan Iwan Tirta Berkolaborasi

Kampanye batik ini mengusung tema Indonesia to the World.

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dan istri, Nila Umar Hadi
Foto: Dokumentasi KBRI Seoul
Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dan istri, Nila Umar Hadi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Diplomasi batik bertema "Indonesia to the World" dilakukan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Korea Selatan, dan Rumah batik Iwan Tirta Private Collection. Selama dua hari berturut-turut, pada 18 dan 19 April 2021, KBRI Seoul dan Iwan Tirta Private Collection serentak menayangkan konten promosi Batik di akun media sosial KBRI Seoul @kbri_seoul dan Iwan Tirta Private Collection @iwantirta_batik

Ini juga menandai acara memperingati hari lahir Iwan Tirta dan sebagai bentuk dukungan untuk tahun 2021 sebagai Tahun Internasional untuk Ekonomi Kreatif bagi Pembangunan Berkelanjutan.

“Nama Iwan Tirta sinonim dengan kemeja batik bergaya modern yang bangga dikenakan pria Indonesia setiap hari. Bagi kami sekeluarga, batik karya Iwan Tirta merupakan wearable arts”, kata Duta Besar RI untuk Korsel Umar Hadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (18/4).

Dalam kampanye batik Indonesia to the World, Umar Hadi mengenakan kemeja batik dengan motif Ksatryan Gurdo Manggar. Motif itu menyiratkan pesan tentang harapan agar menjadi pemimpin yang tangguh dan mengayomi, sehingga tercapai kesuksesan di kemudian hari.   

Sang nyonya, Nila Umar Hadi, mengenakan kain batik dengan motif Sawunggaling Parang. Motif ini melambangkan harapan untuk menjadi pribadi perempuan yang tekun dan anggun sekaligus bijaksana tidak hanya sebagai istri dan ibu, tetapi juga pemimpin di komunitasnya. 

Sesi pemotretan dilakukan di beberapa lokasi landmark kota Seoul, ibukota Korea Selatan, termasuk Istana Gyeongbokgung, Istana Deoksogung dan Kedutaan Besar RI di Seoul. 

Umar Hadi dikenal sebagai seorang aficionado batik. Ia pun gencar melakukan Diplomasi Ekonomi Kreatif melalui promosi subsektor batik dan fashion. 

Pada akhir tahun 2020, KBRI Seoul menerima Rekor Dunia dari Museum Rekor Indonesia sebagai Perwakilan Republik Indonesia yang pertama melakukan pagelaran “Buy Batik, Wear The Art and Respect The Artist” untuk mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah Batik. KBRI Seoul juga memfasilitasi penjualan batik secara daring melebihi Rp 1 milyar. Hal ini dilanjutkan dengan pameran mini Hutan Batik Indonesia yang ditayangkan stasiun TV Arirang di Korsel menyambut tahun baru Korea 2021, Seollal.

Kecintaan Umar Hadi pada batik didukung oleh sang istri. Sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Seoul, Ibu Nila Umar Hadi kerap menyelenggarakan kegiatan promosi budaya yang memperkenalkan potensi budaya dari 34 propinsi di Tanah Air.

“Sebagai tuan rumah, di Wisma Indonesia, kami memastikan untuk menampilkan karya-karya batik dalam bentuk dekorasi rumah, alat makan serta yang terpenting alat-alat pembuatan Batik seperti canting, cap, kain putih dan bahkan wajan tradisional untuk memanaskan lilin, sehingga tamu-tamu yang berkunjung dapat menyaksikan Teknik pembuatan Batik. Tujuannya agar setiap tamu asing seusai berkunjung dapat membawa kenangan indah dan tak terlupakan tentang Indonesia," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement