Selasa 20 Apr 2021 11:15 WIB

3 Kiat Meredakan Perselisihan Rumah Tangga Secara Internal

Dalam hidup berumah tangga kerap muncul persoalan-persoalan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Dalam hidup berumah tangga kerap muncul persoalan-persoalan. Ilustrasi rumah tangga
Foto: Pixabay
Dalam hidup berumah tangga kerap muncul persoalan-persoalan. Ilustrasi rumah tangga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Seseorang sejak menikah akan menjalani peran baru, entah sebagai suami atau istri. Hubungan antara suami dan istri pun seyogianya dibangun atas dasar cinta dan kasih sayang. Namun, ada kalanya kehidupan diwarnai riak-riak. Perbedaan pendapat atau bahkan pertengkaran kadangkala terjadi. 

Suami dan istri perlu sama-sama belajar untuk mengelola perselisihan yang terjadi. Dengan begitu, konflik tidak akan berlarut-larut dan menjadi masalah yang lebih besar. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. 

Baca Juga

Komunikasi

Salah satu kunci terpenting dalam merawat hubungan ialah komunikasi. Dalam kehidupan, interaksi baik yang diharapkan tak mungkin terwujud tanpa adanya komunikasi yang memadai. Hal itu pun berlaku dalam konteks berumah tangga.

Menurut ajaran Islam, salah satu tujuan pernikahan adalah menghadirkan rasa tenteram di antara suami dan istri. Untuk mewujudkannya, komunikasi yang baik menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi. Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi SAW, dalam berkomunikasi dengan istri, beliau mengutamakan tutur kata yang baik.

Jangan sampai seorang suami atau istri berdiam diri, tidak mau berbicara dengan pasangannya. Kadang kala, adanya gawai yang berfungsi sebagai alat komunikasi justru membuat pasangan merasa terabaikan. Mengobrol atau bercengkerama perlu dilakukan seharihari agar hubungan selalu hangat.

Saling Pengertian

Sebuah rumah tangga akan mudah goyah bila di antara suami dan istri jarang terjadi kesalingpahaman. Biasanya, keretakan muncul akibat masing-masing pihak tidak bersedia memahami pasangannya sendiri. Kesalahpahaman dapat berujung pada hilangnya rasa percaya. Pada skala yang lebih parah, kadang kala kata cerai pun diucapkan.

Rasulullah SAW menasihati kaum Muslim agar memahami karakteristik perempuan.

فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلعٍ ، وَإنَّ أعْوَجَ مَا في الضِّلَعِ أعْلاهُ ، فَإنْ ذَهَبتَ تُقيمُهُ كَسَرْتَهُ ، وَإنْ تَرَكْتَهُ ، لَمْ يَزَلْ أعْوجَ "Sesungguhnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika kalian ingin meluruskannya, maka kalian mematahkannya. Jika kalian membiarkannya, niscaya ia akan tetap bengkok (Muttafaq 'alaih).

Terhadap kaum Muslimah, beliau menasihati keutamaan berbakti kepada suami. Ketaatan kepada sang imam keluarga hanya berlaku dalam hal-hal yang baik.

Merawat Cinta

Dalam setiap hubungan, pasti akan ada pasang surut. Bagaimanapun buruknya situasi yang mungkin terjadi dalam sebuah pernikahan, suami-istri hendaknya tetap bersatu dan menjaga keutuhan. Caranya dengan merawat perasaan cinta dan kasih sayang satu sama lain.

Dalam buku 60 Hadis Hak-Hak Perempuan dalam Islam karya Faqihuddin Abdul Qadir dijelaskan, komitmen untuk terus menjaga cinta menjadi fondasi bagi pasangan suami istri. Dengan begitu, keduanya dapat memenuhi cita-cita Alquran mengenai kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Yakni, kondisi ideal yang di dalamnya tumbuh kebahagiaan.  

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement