REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagi kisah inspiratif, Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) menyelenggarakan Webinar bertepatan dengan peringatan kelahiran Pahlawan Nasional Kartini yang dikenal sebagai Tokoh Perempuan teladan dan sumber inspirasi dengan perjuangan emansipasinya (21/4).
Mengusung tema 'Inspirasi Kartini Membangun Negeri', kegiatan ini diharapkan benar-benar membangun motivasi generasi bangsa untuk berperan aktif membangun negeri, dan bahkan menjadi inspirasi bagi setiap insan Indoensia.
“Menjadi suatu kehormatan pula bagi YPA MDR dengan hadirnya Bunda Anne Avanti sebagai Tokoh Perempuan Indonesia yang tidak asing lagi bagi dunia fashion di Indonesia, mau berbagi kepada kita semua atas peran beliau sebagai Kartini Masa kini untuk turut serta membangun negeri,” kata Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo.
Menurut Herawati Prasetyo, Nama besar Anne Avantie tidak saja tersohor didalam negeri saja, bahkan sudah dikenal di tingkat international melalui masterpiece karya busananya.
“Kiranya dapat memberikan wawasan dan contoh kepada kita semua bahkan menginsiprasi bagaimana kaum perempuan masa kini, khususnya generasi muda, dapat membuktikan sebagaimana yang diwariskan oleh Ibu Kartini dengan perjuangannya”, ujar Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo.
Sementara itu, Perancang Busana, Anne Avanti menyampaikan, apapun yang kita tanam, nantinya akan kita tuai hasilnya dikemudian hari, untuk itu, tanamlah kebaikan apapun.
“Apa yang kita tanam benih yang baik, akan dituai baik. Sosial media bisa kita andalkan untuk maju di era Kartini. Popilaritas penting, mulailan sebelum terlambat. Jadilan saluran berkat untuk sesama,” kata dia.
Bagi Anne Avanti, Sosok Kartini Indonesia adalah perempuan yang selalu berbuat baik untuk Tuhan Yang Maha Esa. Bagi saya, kita adalah kartini-kartini Indonesia, jangan pernah mewakili kebencian kepada anak anak. Jadilah perempuan yang selalu berbuat untuk menyenangkan hati Tuhan dengan merawat karunia-Nya.
Kontribusi sosial berkelanjutan PT Astra International Tbk melalui YPA-MDR dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia di wilayah prasejahtera telah dilakukan sejak 2006. Kontribusi tersebut dilakukan dengan program-program pembinaan yang adaptive/agile, innovative dan impactful (berdampak) berbasis pada empat pilar pola pembinaan yaitu akademik, seni budaya, karakter dan kecakapan hidup.
Terkhusus pilar Kecakapan Hidup, merupakan program yang diselenggarakan dengan basis Local Wisdom (Kearifan Lokal), dimana kekayaan budaya local yang dikembangkan menjadi suatu aktifitas yang dapat dilestarikan, dikembangkan dan menjadi suatu kegiatan keekonomian daerah tersebut.
Seni atau budaya batik yang ada di wilayah binaan yaitu Gedansgari di Gunungkidul dan Pandak di Bantul, semenjak tahun 2007 telah diterapkan sebagai kegiatan untuk menanamkan cinta seni batik melalui kegiatan ekstra kurikuler saat ini telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dijadikan sebagai Mata Pelajaran Mulok (Muatan Lokal). Batik karya para siswa binaan memberikan nilai cerita dibalik motifnya.