Jumat 23 Apr 2021 17:48 WIB

Inggris Larang Semua Perjalanan dari India

India terus mencatatkan rekor baru Covid-19.

 Warga Kashmir menunggu dalam antrian untuk mendaftarkan diri guna menguji COVID-19 di Srinagar, Kashmir yang dikendalikan India, Rabu, 21 April 2021.
Foto: AP/Dar Yasin
Warga Kashmir menunggu dalam antrian untuk mendaftarkan diri guna menguji COVID-19 di Srinagar, Kashmir yang dikendalikan India, Rabu, 21 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Otoritas Inggris melarang semua perjalanan dari dan ke India pada Jumat (23/4). Saat ini India diketahui tengah menghadapi lonjakan tajam kasus baru Covid-19.

"Mulai pukul 04.00 pada Jumat 23 April, pengunjung yang telah masuk atau transit melalui India dalam 10 hari sebelumnya tidak dapat memasuki Inggris," demikian bunyi peringatan perjalanan terbaru oleh Pemerintah Inggris seperti dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Dengan perubahan terbaru, warga Inggris, Irlandia, dan warga negara ketiga dengan hak tinggal di Inggris Raya yang tiba di Inggris dari India akan diminta menjalani karantina di hotel selama 10 hari. Kebijakan Inggris tersebut muncul setelah India mencatatkan rekor baru dalam peningkatan kasus harian Covid-19.

India melaporkan lebih dari 314 ribu kasus baru Covid-19 pada Kamis (22/4). Itu merupakan peningkatan harian tertinggi yang pernah dicatatkan negara tersebut sejak pandemi. Sistem layanan kesehatan di India mulai kewalahan menghadapi lonjakan tajam kasus Covid-19.

Rumah sakit di India utara dan barat, termasuk ibu kota New Delhi, telah mengumumkan mereka hanya memiliki beberapa jam stok oksigen medis yang dibutuhkan agar para pasien Covid-19 tetap terselamatkan.

Menurut database Pemerintah Negara Bagian New Delhi, lebih dari dua pertiga rumah sakit di sana tak memiliki lagi tempat tidur kosong. Dokter akhirnya menyarankan para pasien tinggal di rumah. Sejauh ini India sudah melaporkan lebih dari 16,2 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 186 ribu jiwa.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement