REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Otoritas Inggris melarang semua perjalanan dari dan ke India pada Jumat (23/4). Saat ini India diketahui tengah menghadapi lonjakan tajam kasus baru Covid-19.
"Mulai pukul 04.00 pada Jumat 23 April, pengunjung yang telah masuk atau transit melalui India dalam 10 hari sebelumnya tidak dapat memasuki Inggris," demikian bunyi peringatan perjalanan terbaru oleh Pemerintah Inggris seperti dikutip laman Anadolu Agency.
Dengan perubahan terbaru, warga Inggris, Irlandia, dan warga negara ketiga dengan hak tinggal di Inggris Raya yang tiba di Inggris dari India akan diminta menjalani karantina di hotel selama 10 hari. Kebijakan Inggris tersebut muncul setelah India mencatatkan rekor baru dalam peningkatan kasus harian Covid-19.
India melaporkan lebih dari 314 ribu kasus baru Covid-19 pada Kamis (22/4). Itu merupakan peningkatan harian tertinggi yang pernah dicatatkan negara tersebut sejak pandemi. Sistem layanan kesehatan di India mulai kewalahan menghadapi lonjakan tajam kasus Covid-19.
Rumah sakit di India utara dan barat, termasuk ibu kota New Delhi, telah mengumumkan mereka hanya memiliki beberapa jam stok oksigen medis yang dibutuhkan agar para pasien Covid-19 tetap terselamatkan.
Menurut database Pemerintah Negara Bagian New Delhi, lebih dari dua pertiga rumah sakit di sana tak memiliki lagi tempat tidur kosong. Dokter akhirnya menyarankan para pasien tinggal di rumah. Sejauh ini India sudah melaporkan lebih dari 16,2 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 186 ribu jiwa.