REPUBLIKA.CO.ID, JAZAN—Jazan, sebuah kota pelabuhan di barat daya Arab Saudi memiliki makanan tradisional yang selalu hadir dalam setiap acara berbuka puasa. Kota yang berada di utara perbatasan Arab Saudi dan Yaman ini memiliki tradisi sosial makan bersama selama Ramadhan, saat berbuka puasa atau setelah sholat tarawih.
Para ibu rumah tangga Saudi di Wilayah Jazan telah melakukan tradisi Ramadhan ini secara turun-temurun, bahkan mereka telah menyediakan dapur khusus dengan peralatan tembikar dan batu seperti Al-Mughash dan Al-Barma, yang digunakan untuk memasak dan menyiapkan makanan populer di wilayah tersebut.
Makanan ini dimasak dalam Miffa atau oven tanah liat, yang dibuat dengan cara tradisional dan dijual di pasar-pasar di wilayah tersebut. Menggunakan Miffa, keluarga menempatkan di dalamnya panci batu untuk memasak sup Ramadhan atau Al-Moghash yang merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari daging dan sayuran.
Selain itu, keluarga menggunakan Miffa untuk memanggang roti tradisional mereka, yang terdiri dari biji jagung yang telah digiling dengan hati-hati melalui penggilingan batu tradisional. Sedangkan untuk sahurnya, hidangan yang tidak boleh tertinggal adalah Al-Mafalt, makanan utama di Jazan yang memiliki nilai gizi tinggi.
Al-Mafait terbuat dari susu rebus yang ditambahkan ke dalamnya sedikit tepung, baik dari tepung putih, coklat atau millet. Hidangan disajikan dengan menambahkan gula atau madu atau tidak keduanya. Keluarga di Wilayah Jazan terus membuat dan menyajikan hidangan populer mereka dalam makanan Ramadhan, terutama selama acara buka puasa.
Baca juga : Mendekati Lebaran, Dodol Khas Bekasi Kebanjiran Pesanan