Rabu 28 Apr 2021 01:16 WIB

Kemenkes: 3,8 Juta Vaksin AstraZeneca Belum Didistribusikan

Kedatangan vaksin AstraZeneca belum membuat persediaan vaksin di Indonesia aman.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 3.852.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca dari melalui mekanisme kerja sama multilateral Gavi/Covax Facility tiba di Tanah Air, Senin (26/4) kemarin. Kendati demikian, vaksin ini belum didistribusikan karena masih menyusun daftar distribusinya. 

Setelah daftar dibuat, vaksin akan dibagikan dan disuntikkan ke publik. "Belum (dibagi). Vaksin AstraZeneca segera didistribusikan karena itu vaksin jadi dan sekarang sedang disusun daftar distribusinya," ujar Juru Bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Selasa (27/4).

Baca Juga

Ia menambahkan, 3,8 juta dosis Vaksin AstraZeneca ini dikirimkan ke Indonesia dalam tiga tahap. Namun, kedatangan vaksin ini belum membuat persediaan vaksin di Indonesia aman.

Menurutnya, saat ini stok vaksin yang tersedia baru 51 juta dosis. Jumlah stok vaksin yang tersedia termasuk setelah Bio Farma mengolah bahan baku (bulk) di Tanah Air, yaitu sebanyak 47 juta dosis.

"Stok ini belum ditambah dengan 3 juta dosis Vaksin Sinovac dan 1,1 juta dosis Vaksin AstraZeneca. Jadi, kita (Indonesia) memiliki total sekitar 51 juta dosis vaksin Covid-19," ujarnya.

Padahal, ia mengatakan, sasaran vaksinasi tahap ini, yakni lanjut usia (lansia) dan petugas pemberi pelayanan publik, sebanyak 40 juta orang. “Artinya perlu 80 juta dosis," katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi, Kemenkes masih menunggu pengiriman berikutnya. Nadia menambahkan, Vaksin Sinovac kembali tiba di akhir bulan ini 

"Kemudian sesuai pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa ada dua kali kedatangan lagi pada Mei mendatang," katanya.

Sebelumnya Indonesia kembali kedatangan vaksin AstraZeneca melalui kerja sama multilateral dengan Covax Facility. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, sebanyak 3.852.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca kembali diterima Pemerintah Indonesia dari Covax Facility melalui jalur multilateral. 

Retno mengungkapkan, sebelumnya pada 3 Maret 2021 Indonesia juga telah menerima dosis pertama sebanyak 1.100.000 dosis. Retno menambahkan,  dengan kedatangan batch kedua ini maka Indonesia telah menerima vaksin AstraZeneca sebanyak 4.965.600 dosis vaksin jadi secara gratis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement