REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki telah menandatangani kesepakatan pembelian 50 juta dosis vaksin Covid-19 Sputnik V yang dikembangkan Rusia. Vaksin akan dikirim mulai bulan depan dan diharapkan dapat mengatasi penurunan pasokan jangka pendek.
"Kami berada pada tahap terakhir untuk otorisasi penggunaan darurat vaksin Sputnik V. Turki menandatangani kesepakatan untuk menerima 50 juta dosis dalam enam bulan,” kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada Rabu (28/4).
Menurut dia, pasokan vaksin akan menurun signifikan dalam dua bulan mendatang. Namun kekurangan tersebut harus diatasi dengan pengadaan baru. Pada akhirnya, Turki harus memproduksi sendiri vaksin Covid-19.
Pada Senin (26/4), Russian Direct Investment Fund (RDIF) mengatakan sebuah perusahaan farmasi Turki akan memproduksi vaksin Sputnik V di pabriknya. Saat ini, terdapat dua vaksin yang digunakan Turki, yakni Sinovac dan Pfizer-BioNTech.
Turki telah melakukan 22 juta inokulasi. Sebanyak 13,55 juta di antaranya sudah menerima dosis pertama. Sejauh ini Turki sudah mencatatkan 4,75 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 39.398 jiwa.