REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kawasan Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor, atau di sekitar Kebun Raya Bogor akan diterapkan sistem ganjil-genap pada Sabtu (1/5) dan Ahad (2/5) pekan ini. Dalam sistem ganjil-genap ini, akan ada lima check point yang diterapkan oleh petugas gabungan TNI-Polri, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP Kota Bogor.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro memerinci, lima check point atau titik penyekatan tersebut terletak di Tugu Kujang, Simpang Empang, Simpang Jalan Kapten Muslihat, Simpang Denpom, dan Simpang RS Siloam.
Lebih lanjut, Susatyo menjelaskan, sistem ganjil-genap yang diberlakukan pada akhir pekan ini, hanya diterapkan selama dua jam pada sore hari. Yakni sejak pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB. Dengan diterapkannya ganjil-genap, diharapkan masyarakat hanya berbelanja dan pergi ke pusat kuliner di kecamatan masing-masing.
“Tentunya dua jam ini kami ambil supaya masyarakat Bogor juga sadar bahwa angka ini (kasus Covid-19) mulai meningkat. Di setiap kecamatan ada pusat perbelanjaan, ada pusat-pusat kuliner, jadi enggak harus cross,” kata Susatyo ketika menyampaikan sosialisasi ganjil-genap di Tugu Kujang, Kota Bogor, Jumat (30/4).
Selain menyiapkan prosedur untuk sistem ganjil-genap, Susatyo mengatakan, petugas gabungan juga akan melakukan antisipasi pembuangan arus. Termasuk menghadapi panjangnya ekor kemacetan yang kemungkinan bisa terjadi jika ganjil-genap diterapkan besok.
Di samping itu, lanjutnya, pihaknya juga mempertimbangkan untuk menerapkan sistem ganjil-genap selain di jalur SSA. Hal itu akan disesuaikan dengan kebutuhan dan pantauan dari tim crowd free road. Namun, Susatyo mengaku saat ini petugas gabungan akan berfokus pada penerapan ganjil-genap di jalur SSA terlebih dahulu.
“Titik lain kita pertimbangkan, karena ini menjadi bagian crowd free road di seluruh ruas jalan SSA, bisa juga nanti ruas jalan lain yang sesuai kebutuhan. Kami siapkan setiap titik itu gabungan, dari TNI-Polri dan Dishub, juga Satpol PP untuk selain menyekat juga untuk menjaga dampak dari penyekatan tersebut,” jelasnya.
Susatyo menambahkan, dia juga meminta masyarakat Kota Bogor untuk prihatin di tengah meningkatnya penambahan kasus Covid-19 di Kota Bogor. Yaitu dengan mengurangi mobilitas di pusat keramaian
“Untuk masa-masa ini prihatin dulu, tetap kita mengurangi mobilitas hingga pusat-pusat keramaian tidak terpusat hanya di seputaran SSA saja. Tapi semua ekonomi juga akan hidup di sekitaran atau di pinggir-pinggir kota,” tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, penerapan ganjil-genap ini dilakukan sebagai upaya mengingatakan warga agar tidak terlena di masa Pandemi Covid-19. Menurut Bima Arya, harus ada langkah cepat untuk mengingatkan warga Kota Bogor bahwa Covid-19 belum berakhir. Sebab, beberapa waktu ke belakang, dia melihat tempat usaha kuliner di Kota Bogor sudah mulai diramaikan oleh warga yang melakukan buka puasa bersama (bukber).
Selain banyaknya warga yang melakukan bukber, sambung Bima Arya, sekeliling pusat Kota Bogor sudah mulai ramai. Serta dipadati oleh masyarakat yang berjalan-jalan. “Kita melihat harus ada langkah cepat untuk mengingatkan lagi kepada warga Bogor supaya jangan terlena, ini belum selesai Covid-nya. Kita lihat tempat-tempat buka sudah mulai penuh, orang bukber gitu ya,” ujarnya.