OVIEDO - Perbatasan darat antara Spanyol dan Portugal dibuka kembali pada Sabtu untuk pertama kalinya setelah lebih dari tiga bulan ditutup. Langkah itu dilakukan setelah Pemerintah Portugal mencabut keadaan darurat negara itu di tengah situasi Covid-19 yang membaik.
Portugal melaporkan nol kematian akibat Covid-19 dua kali pada minggu ini, pola yang tidak terlihat sejak musim panas lalu. Negara itu menutup perbatasannya dengan Spanyol di tengah lonjakan infeksi akhir Januari lalu.
Pada saat itu, rumah sakit Portugal berada di ambang kehancuran dan pasien Covid-19 yang kritis harus diangkut ke Austria untuk mendapatkan perawatan.
Namun situasi di Spanyol tetap mengkhawatirkan. Pada Jumat, negara itu mengumumkan 136 kematian karena Covid-19 dan 9.135 infeksi. Tingkat infeksi dua minggu belakangan di Spanyol sekitar 3,5 kali lebih tinggi daripada di Portugal.
Perdana Menteri Portugal Antonio Costa mengakui bahwa negara itu masih dapat kembali ke keadaan darurat. “Tidak ada jaminan untuk masa depan, ini pertarungan harian,” ujar dia pekan lalu.
Spanyol tetap berada dalam keadaan darurat, dan sebagian besar penduduk Spanyol tidak dapat meninggalkan wilayah mereka karena alasan yang tidak penting. Hal ini berarti sebagian besar pelancong belum dapat mengambil manfaat dari pembukaan perbatasan.
Negara ini akan mencabut kondisi daruratnya pada 9 Mei, yang akan memungkinkan lebih banyak kebebasan bergerak baik di Spanyol maupun internasional.
Perbatasan Spanyol-Portugal adalah salah satu yang tertua di dunia dan sebagian besar tetap tidak berubah sejak 1297. Garis itu juga merupakan perbatasan internal terpanjang UE yang tidak terputus.