REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kereta api di China mengangkut sedikitnya 18,3 juta penumpang pada hari pertama musim mudik liburan Hari Buruh, Sabtu (1/5). Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019, jumlah penumpang kereta api tahun ini mengalami peningkatan 6,1 persen. Demikian dilaporkan China State Railway Group Co Ltd, Ahad.
Pada hari pertama libur Hari Buruh itu beberapa maskapai penerbangan domestik di China mengangkut 1,89 juta penumpang. Sementara itu, pada hari pertama liburan Hari Buruh juga terdapat 36 juta perjalanan pemudik yang melalui jalan raya.
Kementerian Perhubungan China mencatat jumlah trip pada Sabtu mencapai angka 56,37 juta. Dibandingkan momentum yang sama pada tahun 2020, angka itu mengalami kenaikan sebesar 111,5 persen, demikian data Kementerian Perhubungan dikutip media setempat.
Libur Hari Buruh Internasional, yang juga dikenal dengan May Day, di China berlangsung selama lima hari hingga Rabu (5/5) mendatang. Membeludaknya pemudik tersebut disebabkan musim libur Tahun Baru Imlek pada Februari lalu pemerintah pusat mengeluarkan larangan mudik setelah ditemukan beberapa kasus baru Covid-19 di berbagai provinsi.
Libur May Day tahun ini digunakan warga China untuk mudik ke kampung halaman atau rekreasi ke berbagai objek wisata dan pusat-pusat perbelanjaan. Beberapa kantor perwakilan asing di China, termasuk Kedutaan Besar RI di Beijing, Konsulat Jenderal RI di Shanghai, dan Guangzhou juga tutup selama musim libur May Day.
Ruas jalan utama di Beijing yang mengarah ke luar kota sejak Jumat (30/4) siang padat merayap oleh kendaraan para pemudik. Bandar udara, stasiun kereta api, dan pusat-pusat perbelanjaan di ibu kota China itu juga dipadati pengunjung.