REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat menyalurkan bantuan kepada 350 guru honorer dan guru ngaji se Jawa Barat dalam program 'Peduli Pendidikan Baznas Jabar', di Pusdai Kota Bandung, Selasa (4/5).
Bantuan bagi guru honorer dan guru ngaji ini berupa uang tunai Rp 1 juta yang dibagikan langsung kepada guru ngaji dan guru honorer yang selama ini terdampak Covid-19.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutannya mengatakan, pandemi Covid-19 yang menghantam tanah air khususnya Jawa Barat sudah berlangsung lebih dari setahun.
Akibatnya, menurut Uu, sistem ekonomi tidak berjalan dengan baik. Karena lini usaha masyarakat harus terhenti akibat merebaknya kasus Covid-19. Begitupun sistem pendidikan yang mengharuskan para pelajar untuk mengubah pola belajarnya menjadi digital.
"Bukan hanya pedagang, buruh, dan karyawan, tetapi guru honorer dan guru ngaji menjadi masyarakat yang terdampak dari Covid-19 ini. Saya berharap program Baznas Peduli Pendidikan ini diharapkan meningkatkan imunitas para guru untuk tetap berjuang bersama-sama melawan virus ini," ujar Uu.
Uu mengatakan, selain dana APBD untuk membangun sebuah daerah, tentunya peran serta masyarakat untuk membayar zakat sesuai ketentuan agama merupakan solusi dalam membangun Jawa Barat Juara Lahir Batin ini.
"Solusi membangun negara yaitu dengan zakat dan shodaqoh. ini sumber dana selain APBD untuk membangun Jabar. Mari kita dorong supaya zakat dan shodaqoh benar-benar memberikan manfaat dalam aspek keumatan," paparnya.
Selanjutnya, Uu mendorong Baznas Jabar untuk menggencarkan sosialisasi pentingnya zakat dan shodaqoh untuk membangun bangsa dan negara. Apalagi, jika semua masyarakat taat dan patuh membayar zakat, tentulah akan menandingi dana APBD Provinsi Jabar.
"Mudah-mudahan dengan berbagai inovasi digitalisasi bisa meningkatkan kepedulian masyarakat untuk membayara zakat. Karena zakat dan shodaqoh bisa menjadi solusi membangun bangsa," katanya.
Sementara menurut Wakil Ketua I Baznas Jabar Rachmat Ari Kusumanto, program 'Baznas Peduli Pendidikan' ini merupakan bukti kasih sayang (Kanyaah) para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyisihkan uang untuk membayar zakatnya kepada Baznas Jabar.
"Sehingga terkumpulah dana bantuan untuk para guru honorer dan guru ngaji sebanyak 350 orang penerima bantuan," kata Rachmat.
Rachmat mengatakan, program ini lahir dari gagasan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengajak para ASN untuk 'udunan' memberikan bantuan kepada para guru yang terdampak Covid-19.
"Penyaluran bantuan ini juga dalam momentum Hari Pendidikan Nasional tahun 2021. Atas gagasan Gubernur dan udunan ASN maka terkumpulah dana untuk dibagikan kepada guru ngaji dan guru honorer," katanya.