Selasa 04 May 2021 15:58 WIB

Kota Tasikmalaya Kembali Masuk Zona Merah Covid-19

Tasikmalaya akan menerapkan kembali pengetatan operasional usaha.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Polisi melakukan simulasi penyekatan kepada pemudik di Jalur Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (30/4).
Foto: Dok Polres Tasikmalaya Kota
Polisi melakukan simulasi penyekatan kepada pemudik di Jalur Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Level Kota Tasikmalaya kembali menjadi zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan menerapkan kembali pengetatan operasional usaha.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakui meningkatnya level zonani Kota Tasikmalaya menjadi merah. Menurut dia, peningkatan itu sesuai dengan perhitungan kasus dari pusat.

Baca Juga

"Kita tak bisa menentukan penyebab jadi zona merah kembali. Itu diawasi langsung dari pusat. Tugas kita saat ini adalah bereaksi terhadap peningkatan zona ini," kata dia, Selasa (4/5). 

Ia menyebutkan, saat ini Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya akan melakukan rapat untuk menentukan sikap naiknya level zonasi itu. Menurut dia, langkah yang akan diambil adalah kembali memberlakukan pembatasan sesuai zonasi yang berlaku.

"Kita akan buat surat edaran lagi. Mengembalikan aturan-aturan itu (pembatasan). Intinya, jangan ada keterlenaan," kata Asep.

Ia menjelaskan, menjelang Idulfitri mulai banyak masyarakat yang memadati pusat perbelanjaan. Padahal, hal itu dapat menjadi sumber penularan Covid-19. 

Menurut Asep, keramaian di pusat perbelanjaan yang ada di Kota Tasikmalaya memang tak bisa dihindari. Pasalnya, Kota Tasikmalaya merupakan pusat ekonomi di wilayah Priangan Timur. 

"Yang datang ke Kota Tasikmalaya bukan orang Tasikmalaya saja. Namun juga dari daerah sekitarnya," kata dia.

Karenanya, tak heran selalu terjadi keramaian di pusat perbelanjaan setiap menjelang Idulfitri. Menurut Asep, kawasan yang mesti diwaspadai salah satunya adalah Jl KHZ Mustofa. 

"Itu luar biasa sekali. Motor juga susah gerak. Terbayang padatnya," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement