Rabu 05 May 2021 00:37 WIB

20 PO AKAP Terminal Kampung Rambutan Tutup Sementara

Beberapa PO terpaksa harus jual kendaraannya agar bisa tetap bertahan.

Penumpang menunggu jadwal keberangkatan bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Jumlah penumpang di Terminal Kampung Rambutan mengalami penurunan hingga 60 persen menyusul adanya adendum Surat Ederan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang menunggu jadwal keberangkatan bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Jumlah penumpang di Terminal Kampung Rambutan mengalami penurunan hingga 60 persen menyusul adanya adendum Surat Ederan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 20 Perusahaan Otobus (PO) antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, tutup sementara. Kondisi ini sebagai dampak dari sepinya penumpang akibat pandemi Covid-19.

Ketua Badan Pengawas Koperasi Karyawan Angkutan Bus Antarkota (Kowanbisata), Terminal Kampung Rambutan Erwin mengatakan, semenjak pandemi Covid-19 jumlah penumpang hanya berkisar 1.000 dari rata-rata per hari 2.500-3.000 orang penumpang."Dari awal pandemi COVID-19 sampai sekarang ada sekitar 20 PO yang tutup sementara, itu PO bus AKAP semua," kata Erwin, Selasa (4/5).

Dia menambahkan, sejumlah PO memilih untuk tutup sementara melayani penumpang karena biaya operasional perjalanan tidak sebanding dengan pemasukan dari penjualan tiket. Apalagi, sejak pandemi Covid-19 jumlah penumpang dalam satu bus juga sudah dibatasi, maksimal hanya 50 persen dari kapasitas.

"Beberapa sampai ada yang harus jual bus mereka untuk bertahan. Karena penumpang sepi, sekali perjalanan saja paling cuman bawa lima penumpang," ujar Erwin.

Erwin mengatakan, sejumlah PO terpaksa memilih untuk merugi dengan mengangkut segelintir penumpang dalam satu kali perjalanan. "Walaupun penumpang sedikit ya tetap diangkut, biar penumpang tidak lupa sama kita. Menjaga kepercayaan juga. Kalau total PO AKAP di Terminal Kampung Rambutan totalnya 100 lebih," ucapnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement