REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam upaya mengentaskan buta baca Alwuran, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan meluncurkan program Bogor Mengaji yang digelar serentak di 68 kelurahan. Sasaran utama dari program itu adalah 2.000 orang pralansia se-Kota Bogor.
Kabag Kesejahteraan Masyarakat Setda Kota Bogor, Asep Kartiwa mengatakan, untuk sementara prorgam tersebut masih bersifat swadaya. Sehingga tidak menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). "Insya Allah untuk program awal rencananya di-launching di Masjid Al Mujahidin, Kelurahan Mekarwangi, Tanah Sareal," tutur Asep di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/5).
Asep menjelaskan, alasan pralansia menjadi sasaran program Bogor Mengaji, karena untuk anak-anak masih ditemukan banyak tempat mengaji. Sehingga, dengan adanya program itu, warga pralansia di Kota Bogor bisa lebih semangat dalam membaca dan mempelajari Alquran.
Dia menuturkan, program Bogor Mengaji merupakan gerakan masyarakat yang diinisiatif mulai dari jajaran pimpinan Pemkot Bogor. Termasuk warga yang berupaya ingin mengentaskan buta baca Alquran. "Kalau ada yang ingin berinfaq dan shodaqoh membantu program Bogor Mengaji bisa melalui Baznas Kota Bogor. Baznas memiliki rekening sendiri untuk program ini," katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, Bogor Mengaji bakal diluncurkan bersamaan dengan pemberian insentif guru ngaji. Nantinya, ada 2.800 guru ngaji yang akan diberikan kartu Bogor Mengaji.
"Di kartu ini ada insentif dan jaminan BPJS Ketenagakerjaan, jadi satu paket dalam bentuk kartu. Ada peningkatan jumlah insentif, tahun lalu Rp 100 ribu per bulan, tahun ini Rp 150 ribu per bulan yang akan diberikan selama setahun," ucap Bima.