REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pedagang yang berjualan di trotoar Pasar Tanah Abang mengeluh omzetnya mengalami penurunan setelah pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatasi jumlah pengunjung. Didit, salah seorang penjual busana muslim di Pasar Tanah Abang, mengaku penjualannya meningkat sebelum peristiwa membeludaknya pengunjung yang lantas viral di media sosial.
"Sebelum viral kemarin dagangan saya cukup banyak terjual, kebanyakan warga yang datang mencari pakaian," kata Didit di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (5/5).
Akan tetapi, Didit mengaku penjualannya turun karena jumlah warga yang datang ke Pasar Tanah Abang dibatasi oleh pemerintah daerah untuk meminimalkan penularan Covid-19."Setelah viral penjualan saya menurun, warga sedikit yang datang ke Pasar Tanah Abang," ujarnya.
Hal Senada juga diungkapkan Rizki pemilik toko kemeja koko yang mengaku kemarin penjualan sempat meningkat dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, karena adanya pengetatan akibat kerumunan di Pasar Tanah Abang penjualannya pun menurun.
"Omzet lumayan laris tahun ini, karena warga beli pakaian jelang lebaran. Tapi kemarin sempat viral Sabtu dan Minggu jadi agak turun," ujar Rizki.
Pasar Tanah Abang diketahui banyak menyediakan pakaian muslim seperti Kemeja Koko, Mukena, Pasmina, celana wanita muslim, baju panjang wanita, dan lain-lain. Untuk harga, yang ditawarkan mulai dari Rp 60 ribu sampai Rp 150 ribu dan ada pula yang menjual Rp 120 ribu per tiga buah.
Salah satu pengunjung Diah (29) menuturkan dia datang ke Pasar Tanah Abang untuk membeli pakaian muslim untuk wanita."Kebetulan di Pasar Tanah Abang Pasar Tanah Abang harganya murah, dan bagus-bagus produk pakaian yang dijual," ujar Diah.
Menurut Diah, untuk kualitas bahannya tak jauh beda dengan pakaian yang berada di Mall besar di Jakarta. Bahkan, ia harus rela panas-panasan dan berdesak-desakan demi mendapatkan pakaian yang diinginkan.
"Saya rela jauh-jauh datang dari Bogor ke Tanah Abang untuk beli pakaian muslim disini," tuturnya.
Namun sayangnya, masih banyak warga yang datang ke Pasar Tanah Abang melalaikan protokol kesehatan. Pemandangan di sana, banyak warga yang hanya memakai masker ditaruh di dagu, ada pula warga tidak mengenakan masker sama sekali.
Menanggapi situasi seperti itu, Kasatpol PP Kecematan Pasar Tanah Abang Budi Salamun mengatakan akan terus melakukan pengawasan di beberapa pos Pasar Tanah Abang."Personel dari TNI, Polri, Satpol PP dan ada juga unsur masyarakat. Ada juga tim-tim tindak yang selalu memonitor selain ada beberapa pos yang monitoring. Jadi tiap beberapa jam pasti ada yang memonitor kalau menemukan pelanggaran pasti kami tindak," tegas Budi.