Kamis 06 May 2021 06:15 WIB

Allah Memperkenalkan: Ketika Nabi Adam Bertaubat

Teruslah istiqamah menjauhi maksiat.

Red: Ani Nursalikah
Allah Memperkenalkan: Ketika Nabi Adam Bertaubat
Foto:

Namun demikian, tentu tidak boleh main-main berbuat maksiat, main-main berbuat dzalim. Karena bisa saja, ketika kita berbuat dzalim nyawa kita pas dicabut untuk menghadap Allah SwT untuk mempertanggungjawabkan kehidupan kita. Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

الرجلَ ليعمل الزمنَ الطويلَ بعمل أهلِ الجنَّةِ ، ثم يُختَمُ له عملُه بعمل أهلِ النَّارِ ، و إنَّ الرجلَ لَيعمل الزمنَ الطويلَ بعملِ أهلِ النَّارِ ثم يُختَمُ [ له ] عملُه بعمل أهلِ الجنَّةِ

“Ada seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni surga dalam waktu yang lama, kemudian ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni neraka. Dan ada seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni neraka dalam waktu yang lama, lalu ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni surga” (HR. Al Bukhari no. 2898, 4282, Muslim no. 112, 2651).

Maka teruslah istiqamah menjauhi maksiat dan terus bertaubat kepada Allah, semoga kita dimatikan di atas kebaikan. Lalu apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas?

Manusia memang tidak bisa lepas dari kesalahan dan dosa, sebagaimana Nabi Adam telah berbuat demikian. Tetapi selama masih hidup dan nyawa belum sampai ke tenggorokan maka masih ada pintu taubat bagi mereka dari Allah SwT. Tetapi meski mendapat ampunan dari Allah, bisa jadi masih mendapat hukuman di dunia.

 

Sebagaimana Adam telah diterima taubatnya oleh Allah tetapi masih juga menjalani hukuman terusir dari surga. Namun jangan sampai kita menerima hukuman di dunia dan akhirat gara-gara kita tidak minta ampun kepada Allah SwT. Waallahu a’lam bisshawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement