Jumat 07 May 2021 14:41 WIB

Kampanye Anti-Olimpiade Dapat Dukungan Daring di Jepang

Mayoritas publik Jepang menentang pelaksanaan olimpiade pada 23 Juli 2021.

Patung Miraitowa, center, dan Someity yang diresmikan, maskot resmi untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, diresmikan selama upacara yang diadakan untuk menandai 100 hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang, 14 April 2021.
Foto: EPA-EFE/Eugene Hoshiko
Patung Miraitowa, center, dan Someity yang diresmikan, maskot resmi untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, diresmikan selama upacara yang diadakan untuk menandai 100 hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang, 14 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sebuah petisi online atau daring yang menyerukan agar Olimpiade Tokyo dibatalkan telah mengumpulkan hampir 200 ribu tanda tangan dalam beberapa hari terakhir. Dukungan secara daring untuk pembatalan olimpiade itu muncul di tengah kekhawatiran publik yang meningkat atas penyelenggaraan olimpiade dalam masa pandemi.

Dengan waktu kurang dari tiga bulan sebelum dimulainya olimpiade musim panas, yang telah ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona, pertanyaan masih tersisa tentang bagaimana Tokyo dapat mengadakan ajang global itu sambil menjaga para relawan, atlet, petugas, dan publik Jepang, tetap aman dari Covid-19.

Dalam dua hari sejak diluncurkan, kampanye daring yang disebut "Hentikan Olimpiade Tokyo" telah mengumpulkan lebih dari 187 ribu tanda tangan, mendekati target 200 ribu, dan menunjukkan keprihatinan publik atas penyelenggaraan acara olahraga besar-besaran di ibu kota Jepang itu.

Saat memerangi gelombang keempat pandemi Covid-19 dan berjuang dengan kampanye vaksinasi yang lamban, Pemerintah Jepang berusaha untuk memperpanjang masa keadaan darurat di Tokyo dan tiga daerah lainnya hingga akhir Mei.

Hasil jajak pendapat di Jepang menunjukkan mayoritas publik menentang pelaksanaan olimpiade, yang akan dibuka pada 23 Juli 2021.

"Kami sangat menyerukan pencegahan penyebaran virus corona dan perlindungan kehidupan dan mata pencaharian dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghentikan olimpiade," tulis penyelenggara petisi daring itu, Kenji Utsunomiya, di situsnya, dilansir Reuters, Jumat (7/5).

Utsunomiya adalah seorang pengacara yang telah beberapa kali mencalonkan diri sebagai gubernur Tokyo. Namun, pihak penyelenggara telah berulang kali mengatakan bahwa olimpiade akan tetap dilanjutkan, dengan mengungkapkan protokol Covid-19 yang terperinci untuk para atlet dan petugas.

Pfizer Inc dan mitranya dari Jerman BioNTech SE mengatakan pada Kamis (6/7) bahwa mereka telah setuju untuk menyumbangkan vaksin guna membantu mengimunisasi mereka yang berpartisipasi dalam olimpiade.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement