REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) telah memperketat upaya pencegahan virus corona di wilayah perbatasan antar-Korea timur. Surat kabar utama Korea Utara Rodong Sinmun melaporkan pengetatan itu pada Jumat (6/5), sehari setelah mengeluarkan peringatan tentang infeksi virus corona melalui selebaran anti-Pyongyang yang dikirim dari Korea Selatan.
Rodong Sinmun mengatakan Korea Utara meningkatkan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di daerah perbatasan Kosong di Provinsi Kangwon, terutama di wilayah laut dan hutan. "Kami mengerahkan upaya habis-habisan untuk mendidik masyarakat agar secara ketat mengikuti pedoman segera melaporkan setiap kejadian yang tidak biasa kepada otoritas terkait," kata laporan surat kabar itu dilansir Yonhap, Jumat (7/5).
Pekan lalu, sebuah kelompok aktivis yang terdiri dari para pembelot Korea Utara di Korea Selatan mengatakan bahwa mereka merilis sekitar 500.000 selebaran ke Korea Utara melalui balon besar. Belum lama ini Korea Utara memberlakukan larangan terhadap penyebaran selebaran di lintas batas.
Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengeluarkan pernyataan pada Ahad (2/5) yang mengecam Seoul karena gagal menghentikan selebaran anti-Korea Utara. Kim Yo-jong menyebut peluncuran itu sebagai provokasi yang tidak dapat ditoleransi.
Pada Kamis (6/5), surat kabar itu juga memperingatkan ada "benda aneh" yang mengambang di udara. Surat kabar itu mengatakan benda tersebut dapat membawa virus corona.
Korea Utara telah mengeklaim bebas dari virus corona. Namun negara tersebut telah mengambil tindakan yang relatif cepat dan keras terhadap pandemi, seperti memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat sejak awal tahun lalu.