REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pengkhutbah (dai) Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Syekh Ekrime Sabri berterima kasih kepada Turki atas dukungannya kepada Palestina. Rasa terima kasihnya itu ia sampaikan kepada Kepala Badan Keagamaan Tertinggi Turki Diyanet melalui sambungan telepon.
Dilansir di Anadolu Agency, Jumat (14/3), Sheikh Ekrime Sabri mengatakan pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Ali Erbas yang bereaksi terhadap serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina sangatlah penting dan berarti bagi Palestina.
“Presiden Recep Tayyip Erdogan, pidato berharga Anda sangat penting bagi Palestina. Terima kasih, Turki,” kata Syekh Ekrime Sabri.
Untuk itu, ia ingin menyampaikan sekali lagi pidato yang mendukung Yerusalem, Masjid Al-Aqsa, dan Palestina sangat berarti karena sekaligus mendukung kegigihan warga Palestina. Dia mengungkapkan keinginan merayakan Idul Fitri yang sedang berlangsung dengan Erbas dan orang Turki lainnya di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang merdeka.
Erbas mengatakan Turki mengutuk tindakan agresif Israel terhadap Palestina, yang tidak dapat diterima. “Saya berharap semua Muslim bersatu," kata Erbas.
Dia menambahkan ketika perbedaan antara negara Muslim berakhir, pendudukan dan penganiayaan di Yerusalem juga akan berakhir. Dia mengakui ada kepekaan yang besar di Turki tentang Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Ketegangan meningkat sejak pengadilan Israel pekan lalu memerintahkan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Aksi tersebut menyebabkan protes Palestina dan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina, termasuk jamaah di Masjid Al-Aqsa di kota itu.
Korban tewas terbaru dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 87, termasuk 18 anak-anak dan delapan wanita, dengan 530 terluka, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980, suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.