Sabtu 15 May 2021 00:41 WIB

Masa Kecilnya Menderita, Pangeran Harry Kecam Sang Ayah

Masa Kecilnya Menderita, Pangeran Harry Kecam Sang Ayah

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Masa Kecilnya Menderita, Pangeran Harry Kecam Sang Ayah
Masa Kecilnya Menderita, Pangeran Harry Kecam Sang Ayah

VIVA – Pangeran Harry mengungkapkan bahwa dia menentang gaya pengasuhan anak sang ayah, Pangeran Charles. Dalam sebuah wawancara baru, Duke of Sussex itu mengecam ayahnya karena membuatnya melalui siklus rasa sakit dan penderitaan.

Pria berusia 36 tahun itu buka-bukaan tentang hubungannya dengan ayahnya saat berbicara dengan Dax Shepard dalam episode podcast Armchair Expert pada Kamis, 13 Mei.

"Dalam hal mengasuh anak, jika saya pernah mengalami suatu bentuk kesakitan dan penderitaan karena rasa sakit dan penderitaan yang mungkin dialami ayah atau orangtua saya, saya akan memastikan saya memutus siklus itu agar tidak menularkannya," kata suami Meghan Markle itu, dikutip dari laman Aceshowbiz, Jumat, 14 Mei 2021.

"Banyak rasa sakit dan penderitaan genetik yang diteruskan. Jadi kita sebagai orangtua harus melakukan yang terbaik untuk mencoba dan berkata, 'Kamu tahu apa? Itu terjadi pada saya, saya akan memastikan itu tidak terjadi pada Anda,'" ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut, ayah satu anak itu juga mengatakan bahwa ia tahu sedikit banyak tentang kehidupan Pangeran Charles dan menurutnya, sang ayah memperlakukan dia seperti ayahnya diperlakukan oleh orangtuanya, yakni Ratu Elizabeth II dan mendiang Pangeran Philip.

Klik halaman berikutnya untuk melanjutkan.

"Aku tahu sedikit tentang hidupnya, aku juga tahu itu ada hubungannya dengan orangtuanya. Jadi itu berarti dia memperlakukanku seperti dia diperlakukan. Yang artinya, 'Bagaimana aku bisa mengubahnya untuk anak-anakku sendiri'? Dan ya, di sinilah saya. Sekarang saya telah memindahkan seluruh keluarga saya ke AS," ujar Pangeran Harry.

"Bukan itu rencananya. Tahukah Anda apa yang saya maksud? Tetapi kadang-kadang Anda harus membuat keputusan dan mengutamakan keluarga dan kesehatan mental Anda terlebih dahulu," tegasnya.

Yang mengejutkan, Pangeran Harry juga mengakui bahwa dia ingin meninggalkan kehidupan kerajaan sejak awal usia 20-an tahun.

"Saya berusia awal dua puluhan dan itu adalah kasus. 'Saya tidak menginginkan pekerjaan ini. Saya tidak ingin berada di sini. Saya tidak ingin melakukan ini,'" ucapnya.

Tentang alasan mengapa dia ingin berhenti dari tugas kerajaannya, Harry akhirnya angkat bicara.

Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui berita selengkapnya.

"Lihat apa yang terjadi pada ibu saya (Putri Diana). Bagaimana saya bisa menetap dan memiliki istri dan keluarga ketika saya tahu itu akan terjadi? Terjadi lagi karena saya pernah melihat di balik tirai," kata dia.

"Saya telah melihat model bisnisnya, saya tahu bagaimana operasi ini berjalan, bagaimana cara kerjanya. Saya tidak ingin menjadi bagian dari ini. Kemudian begitu saya mulai melakukan terapi, gelembung itu meledak," pungkasnya.

Harry, yang saat ini sedang menantikan kelahiran anak keduanya bersama Meghan Markle, juga mengungkapkan bahwa sang istrilah yang memotivasinya untuk menjalani terapi.

"Itu adalah percakapan yang saya lakukan dengan istri saya. Dan dia melihatnya. Dia langsung melihatnya. Dia tahu bahwa saya terluka dan bahwa beberapa hal yang di luar kendali saya membuat saya sangat marah," ungkapnya.

"Bagi saya, sebelum bertemu Meghan, ada banyak kasus, yang pasti terkait dengan media, kemarahan dan frustrasi karena ini sangat tidak adil. Bukan hanya tentang saya, tapi semua hal ini," tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement