REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dosen Fakultas Hukum Universitas Monash Australia, Nadirsyah Hosen menyerukan agar santri Nahdatul Ulama (NU) menjadi santri yang dapat menjaga kerukunan berbangsa dan bernegara. Nadirsyah juga meminta agar santri NU tidak menjadi buzzer, baik buzzer istana maupun buzzer oposisi.
Gus Nadir, sapaan akrab Nadirsyah juga meminta agar santri NU tetap menjaga akhlak, serta manut dan patuh terhadap perintah kiai yang merawat keragaman dalam berbangsa.
"Santri NU jangan mau jadi buzzer, baik buzzer istana atau oposisi. Tetap jaga akhlak dan manut pada dawuh kiai merawat keragaman dalam berbangsa. Mosok manut sama kakak pembina," ujar Gus Nadir dalam cuitannya diakun Twitter, Senin (16/5).
Gus Nadir juga menyebutkan, bahwa bekerja menjadi tukang parkir merupakan pekerjaan baik dan halal, dibandingkan menjadi buzzer bayaran. "Lebih baik kerja jadi tukang parkir, halal, dan berkah daripada jadi tukang tagar di medsos," ujarnya.
Cuitannya ini pun mendapatkan dukungan dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. "Serukan lebih kencang Gus, demi persatuan dan kebaikan hidup berbangsa," kata Susi.