Senin 17 May 2021 14:53 WIB

China Undang Pihak Palestina dan Israel untuk Berunding

Tiga negara anggota DK PBB sangat prihatin dengan situasi di Jalur Gaza.

 Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan ribuan massa yang turun ke jalan Kota Paris untuk menggelar aksi unjuk rasa mendukung Palestina, Sabtu (15/5) waktu setempat. Sebelumnya, polisi telah melarang aksi demonstrasi mendukung Palestina.
Foto: EPA-EFE/Christophe Petit Tesson
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan ribuan massa yang turun ke jalan Kota Paris untuk menggelar aksi unjuk rasa mendukung Palestina, Sabtu (15/5) waktu setempat. Sebelumnya, polisi telah melarang aksi demonstrasi mendukung Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengundang para pihak dari Palestina dan Israel untuk berunding di China. Hal itu menyikapi pertikaian yang terjadi antara kedua pihak dalam beberapa waktu terakhir.

"Kami juga menyambut para negosiator dari kedua belah pihak untuk melakukan dialog secara langsung di China," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi Palestina-Israel, Ahad (16/5).

Baca Juga

China akan bekerja sama lebih mendalam dengan Norwegia, Tunisia, dan anggota DK-PBB lainnya dalam mengatasi krisis tersebut. Setelah debat terbuka di DK-PBB, China, Norwegia, dan Tunisia mengeluarkan pernyataan bersama untuk mendesak penghentian permusuhan di Palestina dan Israel sesegera mungkin.

Ketiga negara tersebut menyatakan sangat prihatin pada situasi di Gaza yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil, khususnya anak-anak. "Kami meminta agar segera disudahi tindak kekerasan, provokasi, penghasutan, perusakan, dan rencana pengusiran. Kami juga prihatin atas kekerasan di Yerusalem Timur, khususnya di sekitar tempat suci, termasuk Masjidil Aqsa, dan mendesak agar status quo bersejarah di situs-situs suci tersebut tetap dihormati," demikian pernyataan bersama ketiga negara anggota DK-PBB itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement