Senin 17 May 2021 21:57 WIB

Ini Isi Surat Terbuka Presiden PKS untuk Joe Biden

Presiden PKS mengirimkan surat untuk Presiden AS Joe Biden terkait agresi Israel.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Presiden PKS Ahmad Syaikhu
Foto: Prayogi/Republika.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melalui Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin (17/5). Dalam surat tersebut, Syaikhu menyayangkan sikap pemerintah AS yang memveto dukungan 14 anggota Dewan Keamanan PBB untuk deklarasi bersama demi mengurangi ketegangan Palestina – Israel. 

"Sikap Dewan Keamanan PBB yang sesungguhnya kami nanti-nantikan sebagai hadiah Hari Raya kami, namun negara anda telah memvetonya seakan tidak peduli dengan nasib kemanusiaan bangsa Palestina," kata Syaikhu dalam suratnya, Senin (17/5).

Baca Juga

Syaikhu juga menyayangkan sikap Biden yang membiarkan tentara Israel memblokade warga Gaza. Blokade tersebut dinilai sebagai tindakan yang sangat tidak manusiawi, karena menghalangi bantuan kemanusiaan internasional untuk korban kekerasan.

"Dan anda masih diam saja, bahkan membiarkan serangan brutal Israel yang diarahkan ke warga sipil di Gaza. Bukan hanya menghancurkan rumah-rumah, juga menghancurkan kantor-kantor termasuk kantor media yang semestinya dilindungi dari serangan sebagai bentuk kebebasan pers," tulisnya.

"Israel mungkin mengatakan bahwa serangan mereka untuk membalas respon gerakan perlawanan di Palestina. Tapi anda perlu ingat, bahwa reaksi gerakan perlawanan di Palestina karena mereka menyaksikan saudara-saudara mereka di perkampungan Sheikh Jarrah diusir, juga umat Islam yang sedang beribadah di Masjid Al Aqsha diserang oleh tentara Israel," imbuhnya.

Syaikhu juga mengingatkan bahwa kota tua Al Quds (Jerussalem) yang di dalamnya ada Masjid Al Aqsha merupakan warisan budaya dunia di bawah pengawasan UNESCO. Seharusnya AS sebagai salah satu negara yang memiliki hak veto, dapat mendorong PBB untuk bisa menyelamatkan warisan budaya dunia kota tua Al Quds (Jerussalem).

Dirinya meyakini Biden masih memiliki hati nurani. AS tentu ingin dipandang terhormat dengan pembelaan-pembelaan kemanusiaannya. Apalagi pemerintahan Biden juga telah bertekad untuk menjadikan prinsip multilateralisme, keadilan dan hak asasi manusia sebagai landasan politik luar negeri Amerika Serikat. 

"Maka, sesungguhnya inilah saat yang tepat untuk membuktikannya," katanya.

Ia berharap Biden bisa membuktikan bahwa keadilan dan hak asasi manusia di Palestina tidak terkubur oleh tindakan-tindakan brutal tentara Israel. PKS juga sangat berharap kepada pemerintahan Biden, untuk mengambil sikap tegas menghentikan kebrutalan tentara Israel yang mengorbankan kaum perempuan dan anak-anak di Palestina. 

"Mereka adalah saudara-saudara muslim bagi umat Islam di Amerika, umat Islam yang telah Anda minta dukungan untuk memilih Anda pada pemilu yang lalu.

Kembalikan harga diri Amerika Serikat sebagai negara yang menjunjung hak asasi manusia. Atau dunia akan semakin antipati dengan negara Anda," tegasnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement