REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, hingga saat ini vaksin yang tersedia untuk program vaksinasi gotong royong baru mencapai 420 ribu dosis. Menurutnya, untuk mendapatkan vaksin Covid-19 ini tidaklah mudah karena juga diperebutkan oleh ratusan negara lainnya di dunia.
“Vaksin gotong royong sampai hari ini kita dari komitmen yang harusnya kita dapatkan kurang lebih 30 juta, hari ini kita baru mendapatkan sampai hari ini baru datang 420.000,” jelas Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong untuk para pekerja di PT Unilever Indonesia, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jabar, Selasa (18/5).
Pemerintah sendiri telah melaksanakan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat sejak 13 Januari 2021. Hingga saat ini sebanyak 23 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada masyarakat dari total target sekitar 380 juta dosis vaksin.
Pelaksanaan vaksinasi gotong royong perdana pada hari ini diikuti oleh 18 perusahaan pabrik dan industri. Jokowi berharap melalui program vaksinasi gotong royong ini akan meningkatkan produktivitas di kawasan industri serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kalau ada perusahaan, ada pabrik, ada industri yang tidak berproduksi artinya pertumbuhan ekonomi kita akan turun dan jatuh pada posisi yang tidak baik,” jelas dia.
Jokowi mengatakan, pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi nasional masih minus 0,74 persen. Presiden pun menargetkan di kuartal kedua tahun ini, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai lebih dari 7 persen.
“Oleh sebab itu, saya mendorong kita semuanya untuk lebih produktif lagi dalam berproduksi apapun produknya,” tambah dia.