REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Sekitar pertengahan tahun 1980-an, Ismaeel Nakhuda menemukan nisan dengan tulisan Arab. Nisannya sudah usang, letaknya di sudut terjauh dari bagian pemakaman Muslim di Preston, Inggris.
Almarhum ayah Nakhuda, Mohammad pada hari itu bekerja dengan sukarelawan lain untuk membersihkan daerah yang ditumbuhi tanaman.
Bahasa Arab di atas nisan menerjemahkan, "Oh, dia yang sudah meninggal dan yang selamanya akan disebutkan." Di bawahnya, tertulis dalam bahasa Inggris, "Di sini beristirahat jenazah Achmed Ben Ibrahim dari Maraksh, Maroko, yang meninggal 24 Januari 1906, dalam usia 60 tahun." Itu adalah nisan Muslim tertua di kuburan.
"Ketika ayah saya melihat batu itu,” kata Nakhuda, seorang penduduk asli Preston dan jurnalis lokal. Dilansir dari laman Aramcoworld, Selasa (18/5).
Temuan nisan itu benar-benar membuatnya berpikir tentang mengapa batu itu ada di sana, dan siapa pria ini. Mereka selalu tertarik pada kuburan dan ingin mencari tahu siapa yang dikuburkan itu.