REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Sebanyak dua orang, yakni calon penumpang bus dan pedagang terdeteksi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan tes antigen COVID-19 di Terminal Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, di mana selanjutnya keduanya menjalani isolasi untuk mendapatkan perawatan medis.
"Ada dua orang yang positif COVID-19, satu orang dari daerah Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja dan satu lagi dari Kecamatan Cigalontang," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Iyen Nuryanah saat menggelar tes cepat antigen secara acak bagi penumpang dan masyarakat sekitar di Terminal Singaparna, Kamis (20/5).
Ia menjelaskan petugas melakukan pemeriksaan terhadap 20 orang di Terminal Singaparana menggunakan tes cepat antigen secara acak dengan hasil dua orang di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka yang hasilnya negatif, kata dia, diberi surat keterangan dan diperbolehkan melakukan perjalanan, sedangkan yang hasilnya positif mendapatkan penanganan medis di puskesmas setempat.
"Saya sudah koordinasi dengan Puskesmas Cigalontang dan Sukaraja untuk dipantau kondisi kesehatannya secara umum, dikhawatirkan kondisi kesehatannya memburuk," kata Iyen Nuryanah.
Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono yang terjun langsung meninjau tes cepat antigen di Terminal Singaparna itu mengatakan jajarannya telah disiagakan di Terminal Singaparna untuk melakukan pengawasan dan menegakkan disiplin protokol kesehatan terhadap masyarakat termasuk penumpang.
Ia menyampaikan saat ini angkutan umum seperti bus antarkota dalam provinsi maupun antar provinsi sudah mulai beroperasi setelah dua pekan libur Idul Fitri 1442 Hijriah dilarang melayani penumpang yang hendak pergi ke luar kota. "Usai larangan mudik berakhir, kan bus operasional lagi, kami antisipasi penyebaran COVID-19 dengan rapid antigen secara acak," katanya.
Ia menyampaikan tes cepat antigen ini ditargetkan setiap hari 100 orang yang difokuskan bagi penumpang yang hendak melakukan perjalan ke luar kota dengan naik bus umum di Terminal Singaparna. Ia berharap adanya pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan perjalanan ke luar kota itu bisa mencegah dan meminimalisasi tingkat penularan wabah COVID-19 setelah musim libur Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Per hari ada 100 alat 'rapid test' yang kami sediakan, jadi kita terus random, mereka yang negatif pun kita kasih surat keterangan," demikian Rimsyahtono.