Kamis 20 May 2021 22:38 WIB

Soal Palestina Introspeksi, Begini Penjelasan Sekjen MUI

Sekjen MUI sebut ada pemberitaan tak utuh terkait ungkapan Ketum MUI

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, sebut ada pemberitaan tak utuh terkait ungkapan Ketum MUI
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, sebut ada pemberitaan tak utuh terkait ungkapan Ketum MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sekjen Majelis Ulama Indonesia, Buya Amirsyah Tambunan, angkat bicara terkait dengan beredarnya pemberitaan miring bahwa Ketum MUI, KH Miftachul Akhyar, meminta bangsa Palestina melakukan introspeksi diri. 

Buya Amirysah menjelaskan, pernyataan tersebut disalahpahami sebagai bentuk menyalahkan dan nihilnya dukungan serta empati terhadap bangsa Palestina. 

Baca Juga

Padahal, menurut Buya Amirsyah, dukungan terhadap bangsa Palestina oleh KH Miftachul Akhyar tidak pernah berubah. “Demikian juga MUI sebagai lembaga, kami tetap mendukung kemerdekan bangsa Palestina,” kata dia dalam keterangannya, kepada media, Kamis (20/5).  

Buya Amirsyah menjelaskan, bahwa pernyataan introspeksi tersebut disampaikan dalam Muhasabah Pengujung Ramadhan Darurat Al Aqsa,” yang dihadiri perwakilan Palestina, ACT, dan beberapa tokoh nasional pada 12 Mei lalu. 

Dalam kesempatan itu, kata Buya Amirsyah, Kiai Miftach begitu akrab disapa, mengajak bangsa Palestina dan segenap dunia Islam melakukan introspeksi mengapa perjuangan memerdekakan Palestina belum juga membuahkan hasil memuaskan. “Saya kira pernyataan Kiai Miftach diberitakan secara tidak utuh sehingga menimbulkan salah tafsir,” kata dia. 

Menurutnya Buya Amirsyah, introspeksi tersebut tidak khusus ditujukan kepada bangsa Palestina saja. Namun juga tanggung jawab dunia Islam. Sebab, kata dia, setiap tahun kita memperingati Bulan Rajab dengan Isra Miraj. "Ironisnya, simbol Isra Miraj sekaligus bukti mukjizat Nabi Muhammad SAW, yaitu Masjid Al Aqsa, masih dalam genggaman Israel," ujar Buya Amirsyah mengutip Kiai Miftach. 

Mengutip Kiai Miftach, Buya Amirsyah menjelaskan, khusus kepada Palestina, karena tokohnya hadir dalam acara tersebut, beliau meminta agar pertikaian yang ada, khususnya dua faksi terbesar, yaitu Fatah dan Hamas, lekas disudahi. 

Kiai Miftach, menurut Buya Amirsyah mempertanyakan, bagaimana sebuah perjuangan bisa menang kalau di dalam diri sendiri pecah dan bertikai. Persatuan ini, ujar dia, juga bisa menepis bahwa perjuangan bangsa Palestina selama ini hanya dimanfaatkan.    

Buya Amirsyah menegaskan, tidak ada maksud Kiai Miftach, untuk mendiskreditkan perjuangan rakyat Palestina, justru malah sebaliknya, agar derap langkah bangsa Palestina dan segenap dunia Islam, semakian kuat dengan evaluasi dan penyiapan langkah-langkah strategis. “Ini sebenarnya inti dari pidato Kiai Miftach,” ujar dia.  

Lebih lanjut Buya Amirsyah menegaskan, terkait dengan sikap dan dukungan MUI terhadap Palestina, bersama dengan segenap ormas Islam telah mengeluarkan 10 butir pernyataan menyikapi agresi biadab Israel.

Salah satu butir itu, MUI dan Omas Islam lndonesia senantiasa mendukung perjuangan rakyat Palestina meraih kemerdekaannya dari penjajahan Zionis Israel, dengan melakukan penggalangan dana bantuan bagi rakyat Palestina, khususnya  di Al Quds agar mereka tidak terusir dari negerinya sendiri.     

Buya Amirsyah mengajak segenap umat Islam Tanah Air tetap fokus membantu Palestina baik berup dukungan dana ataupun doa. Dia mengingatkan agar umat bersatu dan tidak saling menuding satu dan lainnya terkait isu Palestina. Sebab bagaimanapun, persatuan umat Islam, menjadi modal utama dalam upaya mendukung kemerdekaan Palestina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement