Sabtu 22 May 2021 16:43 WIB

Survei Sebut Jokowi Berpotensi Jadi King Maker Pilpres 2024

Presiden Jokowi dinilai publik jadi sosok yang pengaruhi pilihan presiden di 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) merilis hasil surveinya yang menyatakan, Presiden Joko Widodo dapat memengaruhi publik dalam menentukan pilihan calon presiden (capres) pada 2024. Ia disebut dapat menjadi 'king maker' dalam pemilihan presiden mendatang.

"Hasil survei ini Presiden Jokowi dinilai publik menjadi king maker yang dapat memengaruhi publik untuk menentukan siapa yang akan menjadi presiden 2024,” ujar peneliti ARSC Bagus Balghi dalam rilis daringnya, Sabtu (22/5).

Baca Juga

Sebanyak 74,13 persen responden setuju jika Jokowi mendukung sosok tertentu yang dapat meneruskan program dan kebijakannya selama ini. Hanya 23,99 persen responden yang menyatakan tidak setuju akan hal tersebut.

"Publik berharap program-program kerja Presiden Jokowi dalam hal pembangunan strategis terjaga estafetnya," ujar Bagus.

Adapun nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan pertama dengan elektabilitas tertinggi sebesar 17,01 persen. Nama Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan kedua dengan 14,31 persen. Sedangkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di bawahnya dengan 11,25 persen.

"Ada 60,66 persen publik menjawab masih bisa berubah pilihan. Kemudian, tidak akan berubah sebanyak 31,82 persen," ujar Bagus.

Pengumpulan data dilakukan sejak 26 April hingga 8 Mei 2021, lewat sambungan telepon untuk responden usia minimum adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Dengan 1.200 reponden yang mewakili 34 provinsi di Indonesia.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dan jumlah pemilih di setiap provinsi. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement