REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon terus meningkatkan upaya tracing dan testing serta vaksinasi Covid-19. Pendataan terhadap warga pascalebaran Idul Fitri pun terus dilakukan pihak kecamatan.
Sekretaris Dinkes Kota Cirebon, Katibi mengungkapkan, dengan tracing dan testing yang terus ditingkatkan, diharapkan angka kasus dan kematian di periode rekap data yang akan datang, dapat berkurang.
‘’Penemuan kasus dari tracing dan testing juga dapat efektif,’’ kata Katibi, Kamis (27/5).
Katibi mengungkapkan, peningkatan kasus tidak hanya terjadi di Kota Cirebon. Namun, adapula beberapa kota kabupaten se-Indonesia yang juga mengalami kenaikan.
‘’Salah satunya karena faktor liburan panjang, ada beberapa orang yang tidak tercegah bepergian antar-kota. Kami kira itu menjadi faktor penyebab meningkatnya kasus Covid-19,’’ tutur Katibi.
Katibi menyebutkan, pada periode 10 – 16 Mei 2021, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 124 orang dan meninggal tiga orang. Sedangkan periode 17 – 23 Mei, yang terkonfirmasi ada 250 orang dan meninggal dunia sembilan orang.
Cirebon Sempat Jadi Zona Merah
Pada periode 17 – 23 Mei 2021, Kota Cirebon dinyatakan masuk zona merah dalam penyebaran Covid-19. Bahkan, Kota Cirebon menjadi satu-satunya daerah di Jabar yang masuk zona merah di periode tersebut.
Sementara itu, untuk data vaksinasi Covid-19 di Kota Cirebon sampai 26 Mei 2021, untuk sasaran tenaga kesehatan totalnya 4.886 jiwa. Dari jumlah itu, cakupan pada vaksinasi pertama sebanyak 3.771 jiwa (77,18 persen) dan vaksinasi kedua sebanyak 3.434 jiwa (70,28 persen).
Untuk pelayan publik, dari total sasaran 24.620 jiwa, pada vaksinasi pertama telah disuntik sebanyak 30.231 jiwa (122.79 persen) dan vaksinasi kedua sebanyak 23.995 (97,30 persen).
Sedangkan sasaran lansia, total ada 34. 812 jiwa. Cakupan pada vaksinasi pertama sebanyak 8.272 jiwa (23,76 persen) dan vaksinasi kedua sebanyak 4.946 jiwa (14.21 persen).
Terpisah, Camat Pekalipan, Gandi, mengatakan, bersama Satgas Covid-19 kecamatan, pihaknya terus melakukan pendataan terhadap warga pascalebaran Idul Fitri.
‘’Tim di kelurahan sampai tingkat RW pun terus mendata warganya, dibantu dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta unsur terkait,’’ kata Gandi.
Gandi menuturkan, pihaknya juga tidak putus mengingatkan warga agar selalu taat protokol kesehatan. Hal itu guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
‘’Kami terus mengingatkan warga untuk menjaga prokes, jangan sampai ada peningkatan kasus lagi. Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir,’’ tandas Gandi.
Sementara itu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk warga Kota Cirebon yang bekerja di bidang layanan publik sudah mencapai 120 persen. Saat ini, vaksinasi terhadap lansia terus dilakukan.
‘’Vaksinasi sektor pelayanan publik kita sudah melampaui target,’’ kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, saat silaturahmi DPRD Kota Cirebon melalui kegiatan One Day with Citizen, di ruang Rapat Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, Kamis (27/5).
Agus menyebutkan, target vaksinasi Covid-19 untuk warga Kota Cirebon yang bekerja di bidang layanan publik mencapai 24 ribu orang. Sedangkan realisasinya mencapai 26 ribu orang atau 120 persen.
Agus menilai, keberhasilan target vaksinasi Covid-19 untuk pekerja di bidang layanan publik itu tak lepas dari dukungan dan kerja sama semua pihak. Kota Cirebon pun menjadi salah satu kota yang paling cepat melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Jabar.
Saat ini, lanjut Agus, pihaknya tengah melakukan vaksinasi untuk lanjut usia (lansia). Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi lansia, Pemkot Cirebon sudah meminta kepada semua camat untuk memobilisasi lansia yang ada di wilayah kerja mereka.