REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan dimulai pada 2022. Menurut Gubernur Kepri Ansar Ahma, kinipihaknya terus berupaya menjalankan tahapan-tahapan sebelum konstruksi sesuai jadwal yang telah disusun, agar pembangunan fisik pada 2020 tidak ada kendala.
"Tahapan tersebut harus selesai sesuai jadwal dan dilakukan Pemerintah Provinsi Kepri, agar saat pembangunan fisik konstruksi pada awal 2022 semua berjalan lancar dan tidak ada masalah berarti lagi," kata Gubernur Ansar dalam keterangan persnya kepada Antara, Jumat (28/5).
Menurut dia, saat ini proses masih berjalan sesuai rencana, seperti usulan penetapan lokasi, persiapan konsultasi publik, pelaksanaan tahapan penyiapan DED dan data pendukung, dokumen lingkungan hingga pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan nantinya.
Gubernur Ansar menyampaikan pembangunan jembatan Batam Bintan akan memberikan dampak luas pada pembangunan di dua pulau, termasuk dalam rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus, pelabuhan peti kemas, dan kawasan industri di Tanjung Sauh.
Ia optimistis apabila dua pulau sudah terhubung jembatan maka lebih dari tujuh ribu kendaraan akan melintas setiap hari, dan itu berdampak besar bagi pengembangan potensi perekonomian Kepri.
"Karena itu Kepri terus menggesa pembangunan jembatan ini segera terwujud," kata Ansar.